“Sampai ke Terangganu nanti kita akan disediakan homestay oleh pihak kampus. Baik banget, ya, tuan rumahnya. Selama ini pengalaman backpacker ke Malaysia kami cari apartemen atau homestay sendiri.” Teman seperjalanan saya bercerita saat memberi tahu bahwa bus yang akan menjemput kami dibatalkan. Sebagai gantinya, mereka mencari homestay untuk kami. Sebelumnya kabarnya kami akan menginap di rumah dosen.
Saya
tidak membayangkan bagaimana homestay yang dimaksud. Mungkin seperti
kebanyakan rumah tinggal di Takengon ketika berlibur atau sejenisnya. Saya pun
tidak berniat bertanya. Seperti bentuknya, biarlah. Terpenting ada tempat
tinggal untuk berteduh dan tidur sambil ngorok. Ups!
Gong Badak dan UNISZA
Tujuan
kami ke Terengganu adalah kampus Universiti Sultan Zainal Abidin (UNISZA) di
kawasan Gong Badak. Katanya lokasi ini sangat luas, karena menaungi dua kampus
besar di Kuala Terengganu. Satunya lagi Universiti Malaysia Terengganu (UMT)
yang letaknya berseberangan dengan UNISZA.
![]() |
Ilustrasi Gong Badak dan UNISZA [Photo: Dokumentasi UNISZA] |
Gong
Badak merupakan alamat yang dituju. Setelah turun dari bus yang kami tumpangi,
kami tidak langsung turun ke homestay. Selain kami tiba terlalu Subuh,
ada orang lain yang akan mengantar kami ke alamat yang dituju. Maklumlah,
perjalanan kami ini termasuk perjadin backpacker bukan
perjalanan dinas mewah seperti kebanyakan pejabat selama ini.
Setelah
mendapatkan alamat homestay yang akan kami tempati, ternyata lumayan
berjarak dari Gong Badak dan UNISZA. Nawwal homestay terletak di kawasan
Batu Rakit, agak masuk ke dalam perkampungan. Tepatnya di Kampung Wakaf Tengah.
Lokasi Nawwal Homestay
Nawwal
homestay berlokasi di Kampung Wakaf Tengah, Batu Rakit, Kuala Nerus,
Terengganu. Posisinya memang nggak di tepi jalan besar dengan akses kendaraan
umum yang luas. Bahkan selama berada di Terengganu, saya nggak melihat
kendaraan umum berlalu lalang. Kebanyakan masyarakat setempat memiliki
kendaraan pribadi di sini.
Lokasi
Nawwal homestay agak ke dalam gang. Untuk tinggal di sana dengan
kebutuhan healing maksimal sangat tepat. Bahkan untuk tinggal sementara
seperti kami pun bisa dipertimbangkan.
Jika
mencari di Google satelite, Nawwal homestay belum terlihat saat kami
berada di sana. Ternyata rumah itu baru dibangun belum lama. Pemiliknya adalah
dosen UNISZA yang memang juga memiliki bisnis di bidang properti. Rumah yang
dibangun tidak dijual, tapi disewakan dalam bentuk homestay.
Jika
mencari di Google, banyak informasi tentang homestay ini. Bahkan sudah
terdaftar di tiket.com lengkap harga dan gambarnya. Seriously, lokasi
dan aslinya rumah ini jauh lebih bagus daripada di gambar.
Harga dan Fasilitas
Kami
masuk ke homestay ini gratis. Sama sekali tidak membayar satu sen pun.
Namun, jika merujuk ke tiket.com, homestay ini dibandrol seharga 250 RM
permalam. Mulai check in pada pukul 14.00 waktu Terengganu dan check
out pada pukul 12.00 waktu Terengganu. Sama seperti kebanyakan hotel atau homestay
kebanyakan, kan?
![]() |
Salah satu kamar di Nawwal Homestay [Photo: Tiket.com] |
Menurut
saya, harganya cukup murah. Apalagi jika ditempati ramai-ramai atau rombongan.
Rombongan kami terdiri dari 7 orang, kamar yang tersedia justru cukup bahkan
lebih dari cukup.
Ada
empat kamar yang tersedia. Kamar utama paling luas dengan ranjang besar dan
kamar mandi di dalam kamar. Kamar bagian tengah tidak dilengkapi kamar mandi,
tapi ada dua ranjang single yang tersedia di kamar. Kamar ini cocok untuk anak
lelaki karena bisa menggunakan kamar mandi di luar.
Ada
kamar untuk anak perempuan yang posisinya di sudut. Bersebelahan dengan kamar
tengah dan dapur. Kamar mandinya di dalam kamar, tapi model sharing untuk
menghemat tempat. Jadi, kamar mandinya dilengkapi dua pintu penghubung.
Pintunya juga lumayan estetik, model lipat.
Dapurnya
luas dengan kitchen island yang memanjang. Ada wastafel, kompor gas
lengkap dengan gasnya, juga perlengkapan masak yang cukup untuk beramai-ramai.
Ada satu set meja makan di ruang tengah juga. Satu meja untuk delapan orang.
Jika dihitung, rumah ini memang pas untuk ditempati delapan orang.
Ruang
tamunya nyaman dan estetik dengan konsep minimalis. Sofanya empuk, ada TV juga.
Ada rak buku super mini lengkap dengan buku untuk anak, remaja, dan dewasa. Ada
mainan untuk anak juga di sini. Ditata dengan rapi dan estetik.
Rumahnya
bersih dengan halaman dan tempat parkir mobil yang cukup. Tanah bagian
sampingnya sudah ditanami dengan tumbuhan sejenis pucuk merah, tapi bukan pucuk
merah. Saya lupa mencari tahu apa nama tanaman ini. Tumbuhan ini lumayan banyak
ditanam di halaman rumah orang Terengganu. Ya, karena di Terengganu masih
banyak rumah di atas tanah, bukan rumah tinggi atau apartemen seperti di Kuala
Lumpur.
Semua
fasilitas yang di rumah boleh digunakan. Termasuk kulkas, mesin cuci, dan
lain-lain. Tentu saja, sebagai tamu yang baik kita harus menggunakannya dengan
bijak. Tidak merusak fasilitas yang ada meskipun sudah membayar, ya.
Akses Menuju Rumah
Lokasinya
masuk ke dalam perkampungan. Kawasan ini sepertinya memang baru dibuka dan
diperluas. Jadi, jalanannya memang agak berlenggok, masuk desa, keluar hutan,
dan masuk komplek perumahan. Untuk orang yang pertama kali datang ke sana,
rumah ini lumayan sulit ditemukan tanpa bantuan Google Map. Akan tetapi, jika
sudah tinggal di kawasan ini, mudah sekali mencari jalan ke Nawwal Homestay.
Jika
kebetulan tinggal di Nawwal Homestay, akan lebih mudah jika kita punya
kendaraan pribadi. Di Terengganu pun tidak sulit menemukan pemilik rental
kereta (penyewaan mobil). Sistemnya hitungan hari. Satu hari cukup membayar
RM 60 saja. Bisa juga lebih dan bisa juga lebih mahal.
Kami
mendapatkan mobil yang seharga RM 60 tapi kecil. Orang Terengganu menyebutnya mobil
kancil. Mobil sekelas Ayla atau Agya. Cukup ditumpangi lima orang dengan
supir. Untuk berkendaraan di Terengganu juga tidak sulit, karena setirnya
berada di sebelah kanan seperti Indonesia. Kalau terbiasa nyetir di Indonesia,
untuk menyetir di Terengganu bukan sebuah masalah.
Memiliki
kendaraan pribadi akan memudahkan akses keluar masuk ke homestay dengan
mudah. Kondisi di sana juga cukup aman, kok. Tidak masalah jika ingin keluar
malam atau pulang jelang tengah malam. Insyaallah, aman!
Tersedia: Perlengkapan Ibadah dan Jemuran
Eh,
ini sepertinya penting untuk dibahas. Apalagi jika tidak membawa bagasi besar,
tapi hanya koper kabin atau ransel. Di Nawwal Homestay tersedia perlengkapan
ibadah yang bisa digunakan. Ada beberapa set mukena dan sajadah yang diletakkan
di kamar. Jadi, meski sedang staycation di homestay, ibadah nggak
kendor.
Jika
membawa stok baju sedikit atau tidak suka membawa pulang pakaian kotor dalam
tas atau koper, tamu bisa menggunakan mesin cuci. Muatannya sekitar enam sampai
delapan kilogram. Saat kami datang, sudah tersedia pula deterjen dengan aroma
yang lembut di atas mesin cuci. Deterjen itu bisa digunakan.
Ada
jemuran lipat yang panjang dan muatannya banyak di homestay. Bisa
digunakan juga untuk menjemurkan pakaian. Jemuran itu bisa dibawa masuk ke
dalam dan diletakkan di dapur. Ukurannya tidak mengganggu aktivitas di dapur. Namun
untuk mengangkatnya butuh dua orang, ya.
![]() |
Nawwal Homestay sebelah kanan. Foto sebelum jalan dirabat beton. [Photo: tiket.com] |
Malam
menginap di sana, kami mencuci pakaian pada pukul dua malam. Lalu menjemurnya
di dapur setelah peras kering. Paginya, sebagian pakaian kami yang tipis sudah
kering. Baju-baju yang sudah mengering kami angkat, sisanya yang masih lembab
kami biarkan di dalam. Karena kami berencana melanjutkan kegiatan di luar rumah
sepanjang hari, kami tidak mengeluarkan jemuran. Hujan terus turun deras sepanjang
hari dan pakaian kami terbatas.
Saat
kami kembali ke homestay pada malam hari, pakaian kami sudah kering
semua. Semua pakaian tinggal di-packing kembali untuk perjalanan
selanjutnya. Jadi, tak perlu cari baju baru apalagi pakai baju bau.
Solusi Bermalam Untuk Rombongan
Melakukan
perjalanan dengan rombongan memang punya kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jika
bepergian dengan orang yang sudah kita kenal dekat, menyewa homestay adalah
solusi. Solusi bermalam untuk rombongan dengan budget yang lebih miring.
Memang, perjalanan ke luar negeri biayanya juga lebih tinggi. Namun cukup worth
it untuk kenyamanan.
Nah,
jika kebetulan Teman Jalan Oliverial sedang berlibur ke Terengganu, tapi
bingung mau mencari penginapan kemana. Nawwal Homestay bisa masuk pertimbangan,
tapi muslim only ya. Untuk booking dari Indonesia juga bisa
dipesan melalui tiket.com, ya.
0 Komentar