The Red Sleeve: Kisah Cinta Raja Jeongjo dan Selir Song Deok Im

 Sejak buku The Red Palace muncul dan trend di kalangan bookfluencer, para penikmat drakor pun menghubung-hubungkan The Red Palace dengan sebuah drakor saeguk yang disutradarai oleh Jung Ji In dan Song Yeon Hwa. Para netizen mengatakan kalau The Red Palace sama dengan kisah yang dituliskan oleh Kang Mi Kang, The Red Sleeve. Padahal, The Red Sleeve dan The Red Palace adalah dua kisah yang berbeda meski garis sejarah yang sama.

TheRed Sleeve merupakan ekranisasi dari buku karya Kang Mi Kang dengan judul The Sleeve’s Red Cuff jika diinggriskan. Pada tahun 2021, buku ini ditayangkan dalam bentuk drama dengan naskah yang ditulis oleh Jung Hae Ri. Ratingnya di dramalist lumayan, 8.8/10. Memang, sih, di dramalist ratingnya agak-agak kelihatan sedikit, tapi kalau di website ini sudah di atas tujuh, bisa dipastikan drama ini cukup recommended.

The Red Sleeve
[Photo: VIU]

Dayang Istana Penyelemat Putra Mahkota

Kisah berawal dari kematian selir kesayangan raja yang hendak dimakamkan. Song Eok Im kecil diminta oleh kepala dayang istana, Lady Jo, untuk melihat selir kesayangan raja untuk terakhir kali. Di perjalanan dia bertemu dengan seorang anak sebaya dengannya memakai baju bangsawan dan ketakutan. Anak itu bernama Yi San, berdua mereka masuk ke istana selir.

Ternyata San dilarang menemui neneknya. Saat raja datang, keduanya panik. Deok Im kecil membantu San meninggalkan istana dengan memanjat jendela, tetapi dia sendiri terjebak di sana dan tidak bisa keluar. Dia bertemu dengan raja dan siap mendapat hukuman paling berat sekalipun. Kematian.

Ternyata Raja Yeongjo malah menceritakan tentang selir kesayangannya pada Deok Im. Dia juga diberi hadiah buku yang ditulis oleh selir raja karena cita-citanya ingin menjadi wanita yang memiliki tulisan tangan terindah. Saat proses pemakaman selir, Lady Jo datang dan mendoktrin Deok Im bahwa dayang istana tidak boleh menjadi dayang biasa. Dia harus memenangkan hati pemilik istana agar kematiannya di istana tidak kesepian dan sia-sia.

Setelah kejadian itu, San ketahuan membaca buku terlarang. San yang berstatus putra mahkota akan dihukum oleh Raja Yeongjo karena membaca buku yang meyebut status pelayan selir halaman tertentu. Deok Im yang mengetahui soal buku itu mengambilnya dan merobek bagian yang terlarang. Sementara itu, teman belajar putra mahkota juga mencari buku yang sama. Hong Deok Ro bertemu Song Deok Im di pustaka putra mahkota. Deok Im mengembalikan buku itu dengan halaman yang sudah robek untuk menyelamatkan putra mahkota.

Saat bertemu San setelah tertidur kelelahan karena hampir mendapat hukuman dari Raja Yeongjo, San bertanya perihal buku itu. Dek Ro mengaku kalau dia yang merobek buku itu dan San mengira dia yang menyelamatkan. Sejak itu dia berjanji akan melindungi Deok Ro.

Sejak itu San mencari tahu siapa pelayan yang menyelatkannya di malam pemakaman neneknya. Mereka sering berada di tempat yang sama, tapi tidak pernah berpapasan. Hingga usia mereka dewasa, mereka kembali bertemu dengan cara tidak biasa. Deok Im berlari-lari di taman dan tak sengaja menabrak putra mahkota. Keduanya jatuh ke danau. Mereka malah saling tarik menarik dalam waktu yang lama dan membuat para pelayan pun bingung saat hendak menyelamatkan putra mahkota. Deok Im tidak dihukum, tapi diminta untuk menulis surat permintaan maaf pada putra mahkota dan mengantarnya secara langsung.

Song Deok Im bersujud menunggu surat permintaan maafnya dibaca oleh putra mahkota.
[Photo: mydramalist]

Di perpustakaan, Deok Im mengomeli nasibnya. Waktu itu San mendengar dan mereka bertengkar kecil. San tidak mengenalkan dirinya sebagai putra mahkota, tapi Deok Im malah mengira San sebagai dosen putra mahkota. San pun tidak menolak dianggap demikian. Keduanya saling berdebat dan bertengkar layaknya teman tanpa melihat status sosial.

San jutru terkejut saat Deok Im menghadap untuk menyampaikan surat permintaan maaf. San menurunkan tirai dan sengaja mengerjai Deok Im. Keduanya berteman layaknya teman. Deok Im juga mengajak San untuk melihat pertunjukan rakyat. Menceritakan aktivitasnya selain menjadi pelayan di istana timur. Sampai suatu malam sebuah keheboha muncul, San mengambil tindakan untuk berada di garis depan. Deok Im diminta tolong untuk menahan pelayan agar tidak keluar dari istana.

Apa yang dilakukan San membuat Raja Yeongjo marah dan menghukum San. San diminta berlutut. Deok Im menyalin cerita bersama dengan kedua adik San yang merupakan putri untuk membebaskan San. Bujukan Deok Im tidak berhasil, Deok Im maju menghadap Raja Yeongjo dan memohon untuk putra mahkota. Padahal dia tidak tahu kalau putra mahkota yang akan ditolongnya adalah lelaki yang sama dengan yang dia temui di perpustakaan. 

Status putra mahkota ketahuan setelah San terbebas dari hukuman. Putri Chung Yeon dan Putri Chung Seon memperkenalkan Deok Im pada San saat berjalan-jalan di taman. San terkejut dan ingin tetap menyembunyikan statusnya sebagai putra mahkota. Dia menutup wajah dengan kipas agar Deok Im tidak melihat. Sayangnya, Deok Im melihat pantulan wajah San di permukaan air danau yang tenang. Keduanya saling memandang dari pantulan air yang tenang. 

San menjatuhkan kipas ke air dan merasa kesal dengan situasi ini. Sejak itu situasinya tidak lagi sama. Sikap Deok Im berubah dan San menyadari dirinya jatuh cinta pada pelayan. Usaha-usaha mendekati Deok Im dilakukan, tetapi jawaban Deok Im tetap tidak ingin menjadi selir putra mahkota.

Deok Im sadar diri dengan statusnya sebagai dayang istana tidak banyak mengubah nasib. Dia tetap akan menjadi orang kesekian karena selir utama tetap akan dipilih dari status sosial dan kebangsawanan orang tuanya. Beberapa masalah yang dihadapi keduanya dan perasaan-perasaan yang semakin kuat membuat San menjadi kesal sekaligus semakin cinta.

Sampai akhirnya, saat San naik tahta dan mengangkat adik Hong Deok Ro sebagai salah satu selir. Deok Im sedikit terpukul dan sedih. Apalagi malam San harus menginap di istana adik Hong Deok Ro, Deok Im harus menunggu di istana putra mahkota sampai tertidur. Ternyata San tidak ke sana dan duduk di samping Deok Im. Dia juga memberi bahunya untuk Deok Im bersandar ketika tidur.

Karena tertekan dengan sikap San dan kehidupan istana, adik Hong Deok Ro meninggal. Hong Deok Ro menculik perempuan istana dan menyiksa sebelum membunuh mereka di ruang bawah tanah. Di saat San menyiapkan stategi untuk menangkap Hong Deok Ro, Deok Im malah melakukan tindakan terlalu berani. Kalau saja San tidak datang tepat waktu, Deok Im sudah mati. San sangat marah karena khawatir dan mengusir Deok Im dari istana. Deok Im keluar dari istana, padahal San berharap Deok Im memohon agar diberi kesempatan untuk tinggal.

Setahun kemudian Hong Deok Ro bertemu dengan Deok Im di luar istana. Keduanya melihat pengumuman tentang San yang sedang mencari selir baru. Setelah selir terpilih, Deok Im diundang kembali masuk ke istana dan Hong Deok Ro menawarkan bantuan untuk tidak kembali ke istana. Dia punya cara untuk membuat Deok Im tidak kembali ke istana. Di sini terlihat, kalau Hong Deok Ro ini punya rasa pada Deok Im meskipun dia sangat membenci Deok Im.

Setiba di istana, Deok Im menjadi pelayan selir Moon Sook Ui. Saat San mengunjungi selir Moon, dia melihat Deok Im dan perasaannya kembali tumbuh. Selir Moon melihat cara San memperlakukan Deok Im dan tatapannya yang penuh cinta dan kerinduan. Selir Moon sangat marah dan menyiksa Deok Im karena cemburu. Begitu San tahu Deok Im mendapat perlakuan tidak adil, dia sangat marah.

Selir Moon mencari cara baru untuk menyingkirkan Deok Im. Dia menuduh Deok Im punya hubungan dengan pengawal kerajaan bernama Sung Sik. Dia membawa bukti sarung tangan yang pernah diberikan oleh Sung Sik. San juga melihat sendiri siapa yang memberikan sarung tangan itu. Kejadian yang membuat San sangat cemburu. Deok Im tidak mengatakan kalau itu abangnya, tapi ibu San dan Lady Seo yang mengungkapkan bahwa Sung Sik adalah abang kandung Deok Im. San sangat lega sekaligus terkejut.

Selir Moon tidak terima dan merasa malu dengan kenyataan baru. Dia tetap berkeras agar Deok Im tetap mendapat hukuman. Karena kesal, dia bicara tanpa kontrol dan menyebut-nyebut putra mahkota Sado sebagai pengkhianat yang layak mati. Dia lupa kalau Pangeran Sado adalah ayah kandung raja. Ayah Deok Im yang seorang pengawal putra mahkota juga seorang pengkhianat yang tidak layak diberi ampun. Maka Deok Im juga tidak layak mendapatkan ampunan. Pengkhianat harus dibasmi sampai ke akar-akarnya. San sangat marah.

Dalam kemarahan dan perasaan yang sudah lama dipendamnya, San menyuruh Lady Seo mengirim Deok Im ke istananya. Lady Seo sangat terkejut. Karena mengirimkan Deok Im untuk menemani malam birahi raja artinya kehancuran untuk masa depan pelayan. Dia akan tinggal di istana belakang, dikucilkan, dan mati dalam keadaan menyedihkan. Namanya perintah, tidak ada pilihan. Deok Im memenuhi panggilan itu dengan pasrah.

Setelah malam itu semuanya berubah. Deok Im menjadi selir kesayangan, melahirkan putra mahkota, dan menjadi permaisuri. Akan tetapi, putra mahkota meninggal karena campak. Deok Im kecewa karena tidak sempat melihat anaknya untuk waktu terakhir kali. Deok Im dilarang masuk ke kamar putra mahkota karena sedang mengandung anak kedua, dia juga belum pernah terkena campak. 

Deok Im berpikir San sangat kejam memperlakukannya. Deok Im jadi sakit-sakitan dan meninggal. Putra mahkota mencari selir baru, tapi tidak ada yang bisa menggantikan posisi Deok Im di hatinya. Dia sempat melupakan Deok Im, tapi selalu ada cara yang membuat San kembali mengenang Deok Im.

Pelayan Tidak Mengenal Putra Mahkota?

Bagian ini cukup membuat saya bertanya-tanya. Bagaimana mungkin pelayan tidak mengenal putra mahkota. Padahal semua pelayan lain sangat mengenal putra mahkota. Meskipun putra mahkota suka berkeliaran ke sana kemari dengan pakaian biasa.

Pertemuan Deok Im dan Putra Mahkota di perpustakaan
[Photo: mydramalist]

Dari beberapa drakor yang saya tonton, informasi putra mahkota cukup familiar di kalangan pelayan istana. Bahkan tidak mungkin ada identitas yang sama dengan putra mahkota. Kalau ada pelayan yang memiliki identitas yang mirip dengan keluarga kerajaan, identitasnya pasti akan diubah. Nah, Deok Im nggak kenal putra mahkota? Impossible.

Guru Putra Mahkota

Hong Deok Ro berasal dari keluarga bangsawan yang terpilih menjadi teman belajar putra mahkota pada awalnya. Karena berbakat dan dianggap setia oleh San, dia dipilih menjadi guru putra mahkota saat San akan naik tahta. Dia juga orang yang setia kepada putra mahkota dan membuat aliansi untuk naik tahta tanpa hambatan. Strategi politiknya licik dan terpercaya. Meski berada di perahu yang sama dengan orang-orang putra mahkota, banyak yang tidak menyukainya.

Para dayang  dan pelayan istana banyak yang menyukainya karena tampan dan cerdas. Termasuk Deok Im. Lucunya, siapa saja perempuan yang mendapat perhatian dari Hong Deok Ro auto menjadi musuh publik di istana. Deok Im hampir mengalami ini saat hujan-hujanan pulang dari istana timur dan dipinjami payung dan berjalan bersisian dengan Hong Deok Ro. Untung saja payung itu diberikan kepada orang lain.

Kang Hoon sebagai Hong Deok Ro
[Photo: mydramalist]

 Deok Im ilfil pada Hong Deok Ro setelah dia hampir dipenggal saat menguntit putra mahkota ke rumah rahasia di belakang rumah bordil. Untung saja ada San yang memberi perintah untuk melibatkan Deok Im dalam rapat rahasia mereka. Sejak itu hubungan mereka menjadi tidak bik-baik saja. Hong Deok Ro jadi lebih hati-hati dan lebih penasaran kepada Deok Im. Apalagi dia tahu kalau raja menyukai Deok Im dan dia mulai terasa tersaingi. Wajar saja, dia khawatir kalau perhatian raja saat itu berpindah pada Deok Im karena dari awal hubungan persahabatan mereka diawali dengan kebohongan.

Beberapa tahun kemudian sebelum San naik tahta, dia kerap belajar ditemani dan dibimbing langsung oleh Hong Deok Ro. Song Deok Ro tidak semenyenangkan tampangnya, dia dianggap oleh lawan-lawan politiknya sebagai orang yang licik. Memanfaatkan kebaikan putra mahkota kepadanya untuk kepentingan pribadi.

Empat Sahabat Berbeda Nasib

Deok Im tidak sendiri. Dia punya tiga sahabat setia yang karakternya sangat berbeda satu sama lain. Ketiga sahabatnya selalu mendukung apapun keputusan Deok Im sejak mereka mulai dekat ketika mereka kecil. Kim Bok Yeon, pelayan gendut yang selalu berimajinasi jika cerita novel romantis yang dia baca benar. Dia juga fans Hong Deok Ro garis keras. Saat orang menghujat Hong Deok Ro, dia yang setia berdiri di sisi Hong Deok Ro.

Sung Deok Im bersama teman-temannya saat menerima misi dari putra mahkota.
[Photo: mydramalist]

Song Young Hee, kelihatan sangat feminin dan pendiam. Diam-diam dia menjalani hubungan terlarang dengan salah satu pengawal istana. Dia hamil dan mendapat hukuman dari raja agar menjadi pelajaran bagi yang lainnya. Kematian Song Young Hee juga salah satu pemicu kemarahan Deok Im pada San sebagai suami yang mengambil kebijakan sebagai raja.

Bae Kyung Hee, seorang dengan perawakan tomboy dan selalu membela teman-temannya. Saat orang-orang bergunjing mengatakan Deok Im merayu raja dan ‘dipakai’ oleh raja lalu dibuang ke belakang istana, Bae Kyung Hee justru melawan tuduhan itu dan berkelahi dengan mereka. Dia adalah dayang istana yang bertahan sampai akhir. Pada akhir cerita dia menjadi kepala dayang istana yang dipanggil Lady Bae.

Nenek Ratu

Ratu terakhir Raja Yeongjo adalah selir termuda dengan wajah cantik. Dia lebih muda dari San. Ratu Jung Soon Kim ini termasuk orang yang berjasa untuk San naik tahta. Meskipun pada akhirnya ada sedikit perseteruan antara Ratu Jung dengan San perihal pemilihan selir.

Jang Hee Jin sebagai Ratu Jung Soon Kim
[Photo: mydramalist]

Dia berwajah cantik dan selalu berkonflik dengan anak tirinya yang jauh lebih tua dari dirinya. Berkat bantuan Deok Im pula, dia mengalahkan Putri Hwa Wan yang berusaha keras untuk menjadikan anak angkatnya sebagai raja menggantikan San.

Raja yang Terjebak Dalam Kenangan

Yi San atau Raja Jeongjo diperankan oleh Lee Jun Ho. Lee Jun Ho berhasil memerankan putra mahkota yang bucin sekaligus tegas serta arif bijaksana. Lee Jun Ho memiliki ekspresi menahan sakit karena cinta saat memerankan sebagai raja yang terjebak dalam kenangan. Setiap kalimat yang dia lontarkan terasa menyesakkan saat penonton mendengarkannya.

Memang benar, kalimat itu ditulis oleh penulis naskahnya. Namun tetap saja, aktor yang mengucapkan kalimat tersebut dengan mimik yang sesuai tidak akan lepas dari ingatan penonton.

Lee Jun Ho juga berhasil memerankan diri sebagai sahabat yang kecewa tapi berusaha peduli pada Hong Deok Ro (Kang Hoon) saat ketahuan bersalah. Sikap yang diambilnya menunjukkan kepedulian sebagai sahabat. Dia terluka atas pengkhianatan sahabatnya sendiri. Lee Jun Ho sebagai raja bucin mengejar-ngejar cinta Song Deok Im (Lee Se Young) terlihat sangat konyol dan manusiawi. Lucu dan menggemaskan. 

Posting Komentar

0 Komentar