Untouchable Lovers; Mereka yang Tidak Bisa Bersama

Ada yang sudah nonton drama Untouchable Lovers? Saya penasaran bagaimana tanggapan kalian terhadap drama yang diperankan oleh Song Weilong ini. Banyak yang bilang bagus, meskipun si Dramalist ratingnya nggak begitu mantap. 7,9 dari 10. Lumayan lah. B aja gitu.

Sejujurnya saya bukan fans Song Wei Long yang rela maraton nonton mereka selama dua minggu sebelum tidur malam. Saya memaksakan diri buat nonton karena mengejar Bailu dan Xukai. Menurut pencarian Google, salah satu drama mereka berjudul Untouchable Lovers. Meskipun Bailu dan Xu Kai bukan pemeran utama di sini.


Untouchable Lovers merupakan drama sepanjang 52 episode dengan dua bagian cerita. Cerita pertama tentang hubungan menke Rong Zhi dan Putri Liu Chuyu yang kejam di dalam kerajaan Song. Saya nggak ngerti menke itu artinya apa. Bagi yang tahu artinya, diperbolehkan untuk meninggalkan penjelasan dalam bentuk line comment.

Drama tayang 2018
[Photo: Search by Google]

Dari pemahaman saya tentang menke setelah menonton drama ini, menke sejajar dengan selir. Kalau selir itu kan istri dari raja atau pangeran. Cadangan lah kalau tidak dikatakan bukan istri resmi. Menke juga posisinya begitu. Putri punya suami, menke seperti selirnya. Lebih dari itu, menke berposisi seperti pengawal putri yang bisa 'dipake' sesuai dengan keinginan putri. Hasil penjelasan wikipedia tentang drama ini, menke itu kekasihnya putri.

Agak aneh, sih.

Di sini Rong Zhi itu menke kesayangan dan paling dipercaya oleh Liu Chuyu. Dia ahli dalam obatan dan wewangian. Sejenis formulator untuk kosmetik dan parfum. Dia lembut, baik, pintar dan licik. Dalam kepalanya hanya ada kata kekuasaan. Saking liciknya dia, dia bisa mengatur semua hal kacau tanpa harus melibatkan diri.

Dilihat dari karakternya, Rong Zhi dan Liu Chuyu memang sangat cocok. Sama-sama kejam. Namun, apa jadinya jika Liu Chuyu asli hilang dan kembarannya yang muncul. Sementara karakternya jauh di bawah kekejaman Liu Chuyu asli. Liu Chuxiu adalah saudara kembar Liu Chuyu yang dibuang dengan alasan membawa kutukan. Namun dia dibesarkan dengan nama Zhu Yue dan masuk ke istana sebagai pembunuh bayaran.

Rong Zhi saat mengidentifikasi perempuan di hadapannya sebagai Liu Chuyu.
Liu Chuxiu tidak memiliki kekejaman seperti Liu Chuyu.
[Photo: Search by Google]

Rong Zhi bukan tidak tahu. Dia tahu benar siapa putri. Masalahnya dia jatuh cinta pada kembaran si tuan putri ini. Jauh sebelum dia mengakui siapa dirinya. Sayangnya, hubungan mereka tidak berakhir manis.

Intrik di dalam kerajaan dan keegoisan dua manusia ini memisahkan keduanya. Rong Zhi juga tidak benar-benar memerjuangkan Liu Chuyu untuk menjadi miliknya. Apalagi ending dari cerita pertama yang berdurasi 16 episode ini juga nggak kece-kece amat. Rajanya mati dieksekusi oleh orang-orang Rong Zhi. Kembaran Liu Chuyu juga ternyata utusan Paviliun Tianji yang punya misi menghancurkan kekuasaan.

Menurut saya, cerita kedua lebih menarik. Cerita kedua tentang Liu Chuxiu yang dihapus ingatannya oleh Tian Ruqing, ahli nujum istana. Chuxiu tetap hidup dengan nama Chuyu sampai akhir cerita. Sedangkan Rong Zhi juga sudah dihapus ingatannya. Di cerita baru, mereka bagai orang asing yang memiliki benang merah dari kehidupan sebelumnya.

Kisah sepanjang 26 episode ini tokohnya lebih banyak dan plotnya lebih siap. Karakteristik para tokohnya juga lebih berwarna. Beberapa kisah romansa juga touching banget. Seperti kisah cinta Jenderal Huo Xuan dan tabib Gu Huan yang tidak berakhir manis. Kisah cinta segitiga antara Qingyue, Wang Ze, dan Shen Yu. Pokoknya lebih berwarna.

Shen Yu dan Qing Yue
[Photo: Search by Google]

Kisah Rong Zhi dan Liu Chuyu sendiri masih B saja menurut saya. Karakternya berporos pada Rong Zhi saja. Sehingga karakter lain seperti mengambang tidak membekas.

Serius! Kalau saja saya tidak menemukan Xu Kai di drama Story of Yanxi Palace, bisa dipastikan kalau saya tidak akan tertarik sama sekali pada Xu Kai. Di drama ini dia tidak ada apa-apanya. Santai dan seperti tidak punya peran apa-apa.

Posisi Shen Yu (Xu Kai) di drama ini adalah pengawal pribadi Rong Zhi. Dia manis dan punya senyum menawan. Punya kekuatan bela diri yang mumpuni. Dia jatuh cinta pada pengawal pribadi Liu Chuyu, Qing Yue (Wu Jian Yi). Kisahnya tidak difokuskan karena memang bukan mereka sentral ceritanya.

Cerita berawal dari perpolitikan di kerajaan Wei yang dipimpin oleh Touba Hong. Menurut saya, raja ini tidak menunjukkan ekpresi seorang raja. Dia terlihat agak-agak bodoh. Lebih keren raja di cerita satunya lagi (versi kerajaan Song). Kejamnya maksimal.

Tuoba Hong raja yang kejam. Lumayanlah, walaupun tidak sekejam raja Song. Dia juga keponakan Rong Zhi, di sini dia mengangkat posisi Rong Zhi sebagai pangeran wali alias wakil raja. Kalau raja sedang dinas luar, dia yang mengambil alih takhta. Padahal niat Rong Zhi memang ingin menggulingkan kekuasaan Hong dan mengambil alih. Sayangnya, dia punya saingan. Pangeran Kang alias Tuoba Yun, mereka satu ayah lain ibu. Pangeran Kang anak selir.

Di awal sampai penghujung cerita, Tuoba Yun kelihatan seperti pangeran yang kejam tapi bernasib sial. Sebenarnya dia pangeran berhati lembut dan tidak ingin menyakiti raja. Dia sama sekali tidak ada niatan untuk membunuh meskipun menyakiti. Beberapa kali dia mengkudeta kekuasaan Hong, bahkan Hong ada di tangannya. Dia tidak membunuh Hong. Sebaliknya dia berusaha melindungi sampai dia tahu selama ini dia hanya dimanfaatkan saja. Akhirnya dia juga mati dibunuh oleh rajanya sendiri.

Masalah berawal dari aliansi pernikahan Wei dan Song. Kepentingan politik ini diterima oleh Pangeran Wali atau Rong Zhi. Padahal dia akan menikah dengan anak Menteri Ma, Ma Xueyuan. Mereka sudah lama berhubungan dan berniat melaksanakan pernikahan segera. Karena perjodohan ini, Rong Zhi terpaksa menikah dengan Liu Chuyu dan menggelar pernikahan dengan Ma Xueyuan di hari yang sama.

Ketika kembali bertemu, mereka tidak saling mengenal.
[Photo: Pinterest]

Rong Zhi memilih melewati malam pengantin dengan Ma Xueyuan. Sedangkan Liu Chuyu yang nakal menunggu di kamar dengan cadar masih menutup kepalanya. Dia berniat mengintip pangeran dan Ma Xueyuan. Sialnya, dia malah terjatuh dari atap. Di bagian ini saya merasa kesal dengan Rong Zhi. Kok kejam?!

Intrik demi intrik dimulai. Ma Xueyuan jelas punya niat jahat. Berbagai macam cara untuk menyingkirkan istri pangeran dia lakukan. Rong Zhi tahu itu, meskipun dia tidak membela Liu Chuyu, dia juga tidak menyalahkan Ma Xueyuan. Sampai akhirnya penyakit berbahaya memaksa Ma Xueyuan menggugurkan kandungannya.

Ma Xueyuan yang terlanjur benci dan licik tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia memfitnah Liu Chuyu keguguran karena pewarna bibir yang diberikan oleh Liu Chuyu. Padahal jelas bukan. Dia hanya ingin membuat Rong Zhi tidak berpaling darinya dan membuat Rong Zhi semakin bersalah.

Ma Xueyuan dan Menteri Ma
[Photo by Pinterest]

Oh, ya. Sebelumnya pangeran wali memang memilih tidur di Istana Dua Phoenix, kediaman Liu Chuyu. Waktu itu Ma Xueyuan sudah siap dengan jamuan super mewah dan istimewa untuk menyambut Rong Zhi. Sejak itu dia sadar, Ma Xueyuan tidak bisa menerima suaminya berada di bawah selimut orang lain.

Rong Zhi mulai menyukai Liu Chuyu. Dia mulai mencoba melindungi Liu Chuyu dari berbagai bentuk kematian yang mengintai. Meskipun Liu Chuyu ketahuan mengerjai Rong Zhi berulang kali, lelaki ini masih bisa memaafkan. Terdengar agak pilih kasih memang.

Ma Xueyuan kemudian memilih bunuh diri karena dia tahu akan mati karena sakit. Dia sudah mempersiapkan kematiannya. Jika dia tidak bisa memiliki Rong Zhi, maka Liu Chuyu juga tidak. Dia sudah memprediksikan, kematiannya akan memperkeruh situasi politik kerajaan. Tentu saja, Liu Chuyu yang akan menjadi tumbal.

Dia tidak memprediksikan masih ada orang-orang yang akan melindungi Liu Chuyu dan Rong Zhi. Terutama sejak Huo Xuan kembali ke Pingcheng, ibukota kerajaan Wei. Huo Xuan pun dibantu oleh tabib Gu untuk menyelidiki kematian Ma Xueyuan yang dianggap janggal. Apalagi karena semua orang bersikukuh bahwa Ma Xueyuan dibunuh oleh Liu Chuyu dengan cara didorong dari menara.

Kebebasan Liu Chuyu dari eksekusi di depan umum tidak selesai di situ saja. Mereka tidak lantas baik-baik saja. Liu Chuyu akhirnya juga tahu kalau perempuan yang disukai dan diharapkan oleh rakyat untuk Rong Zhi adalah Huo Xuan. Hanya Rong Zhi lelaki yang layak berada di sisi Huo Xuan.

Huo Xuan dan Rong Zhi, pasangan yang dinobatkan paling serasi di Wei.
[Photo: Pinterest]

Keduanya membuat taruhan. Bukan taruhan perempuan untuk memperebutkan Rong Zhi, tapi taruhan memeprtaruhkan harga diri. Huo Xuan menang, tapi tidak mendapatkan Rong Zhi. Memang bukan itu tujuannya.

Kesepakatannya adalah jika Liu Chuyu kalah, dia akan meninggalkan Pingcheng dan kembali ke Song. Sedangkan kalau Huo Xuan kalah, dia akan menggantungkan baju zirahnya.

Rong Zhi adalah Rong Zhi. Dia licik, pintar, berhati dingin, dan tidak punya rasa kasihan. Setelah semua yang dilakukan oleh Huo Xuan, dia memanfaatkan keadaan dengan mengacaukan suasana di istana. Dia mengorbankan Wang Ze untuk kepentingannya. Wang Ze diposisikan sebagai pengkhianat Huo Xuan. Meskipun Wang Ze mati untuk menyelamatkan Huo Xuan ketika difitnah.

Huo Xuan memilih keluar dari istana dan menjadi buronan. Dia dilindungi oleh tabib Gu. Mereka menikah. Saat Huo Xuan hamil, ada tentaranya yang mencoba membunuh. Akibatnya bayinya meninggal. Tabib Gu bergabung dengan klan Huo untuk membalas dendam pada Wei. Dia malah memimpin pemberontakan.

Tabib Gu mengobati luka di tubuh Huo Xuan.
[Photo by Pinterest]

Bukan Huo Xuan kalau tidak pintar dan tak terkalahkan. Dalam keadaan sakaratul maut saja dia masih bisa memenangkan pertempuran. Huo Xuan tipe jenderal yang nasionalis. Punya integritas dan loyalalitas setinggi langit. Hal yang paling menyakitkan baginya bukanlah dikhianati oleh tabib Gu yang ternyata ketua Paviliun Tianji. Dia sakit hati karena pemberontakan yang dilakukan oleh tentaranya terhadap Wei. Huo Xuan merasa gagal. Dia memilih bunuh diri setelah menusuk tabib Gu dengan pedang yang diacungkan tabib Gu ke lehernya.

Nah, bisa dibayangkan bagaimana dramatisnya bagian ini, kan?!

Saat yang sama Liu Chuyu dan Rong Zhi menonton dari atas menara. Rong Zhi menangis melihat kematian Huo Xuan. Liu Chuyu juga menangis. Dia kecewa karena kehendak langit tidak mempersatukan mereka.

Setelah membunuh Gu Huan sebagai pengkhianat,
Huo Xuan menusuk diri sendiri karena malu pada tanah air.
[Photo by Pinterest]

Di akhir cerita memang terungkap bahwa semua orang di sekeliling Rong Zhi memang 'boneka' yang dia jalankan untuk mencapai tujuannya. Semuanya tidak terkecuali. Mulai dari Ma Xueyuan, Huo Xuan, bahkan Liu Chuyu.

Meskipun akhirnya Rong Zhi meninggalkan segalanya untuk Liu Chuyu. Bukan berarti dia tidak memanfaatkan Liu Chuyu. Termasuk melindungi Liu Chuyu adalah bagian dari strategi dia untuk mencapai kekuasaan.

Dia sadar benar-benar jatuh cinta dan memilih meninggalkan takhta. Meskipun ibu suri tidak setuju dan menghukumnya. Tetap saja, Rong Zhi selalu memenangkan hati setiap orang. Termasuk pelayan setia ibu suri yang mengantarkan pil pelahap hati.

Kalau diperhatikan, kejahatan utama bersumber dari ibu suri. Dia sudah mempersiapkan putra mahkota lain di istana. Anak dari raja Hong dengan selir Guiren. Sayangnya, tradisi di Wei saat itu memerintahkan selir yang melahirkan putra mahkota harus dieksekusi setelah melahirkan.

Drama ini penuh dengan pertumpahan darah yang membuat ngilu. Alurnya agak membosankan. Namun bagian penguat bagi saya justru terletak dari peran Bai Lu sebagai Huo Xuan dan cinta segitiga Wang Ze, Shen Yu, dan Qing Yue yang menggemaskan. Selain itu, drama ini juga diangkat dari novel berjudul A Tale of Two Phoniexes karya Tianyi Youfeng.

Posting Komentar

0 Komentar