Forever And Ever, Potret Pacaran Setelah Menikah di Masyarakat China Moderen

Pacaran setelah menikah? Sepertinya terdengar janggal untuk era sekarang, ya? Apalagi jika itu berbicara di tengah-tengah masyarakat China yang gaya hidupnya sudah mendekati gaya hidup barat. Inilah yang terjadi di drama modern Forever and Ever yang diperankan oleh Bailu dan Allen Ren.

Pada bahasan sebelumnya, saya bercerita tentang One and Only yang diadaptasi dari novel Mo Bao Fei Bao berjudul One Life, One Incarnation-Beautiful Bones. Forever and Ever masih bagian dari novel yang sama juga. Versi drama memang dibagi dua periode, kolosal dan modern. Ini sisi moderennya alias masa keduanya reinkarnasi.

Bailu dan Allen Ren dalam drama One and Only
[Photo: Pinterest]

Cerita bermula ketika Shi Yi mengisi suara sebuah drama. Nama Zhousheng Chen terus mengisi di pikirannya. Usai dubbing, Shi Yi menuju ke bandara. Di sana dia berpapasan dengan Zhousheng Chen dan rekannya. Meskipun duduk berdekatan, mereka tidak saling menyapa. Sampai akhirnya Shi Yi sudah berjalan akan ke ruang tunggu keberangkatan, petugas bandara memanggil Zhousheng Chen.

“Zhousheng Chen!” dan keduanya saling terpana beberapa saat.

Shi Yi terpana karena nama itu sangat familiar. Dia seperti ditarik ke masa lalu dan menemukan separuh jiwanya kembali. Si dingin Prof. Zhousheng Chen ini justru biasa saja.

Dipikir-pikir Shi Yi juga sangat nekat. Dia mengejar Zhousheng Chen dan meminta nomor ponsel dan Wechat. Gilanya, di tahun sudah secanggih sekarang masih ada orang yang tidak memakai ponsel dan Wechat. Shi Yi agak kecewa karena terkesan ditolak, tapi Zhousheng Chen menunjukkan kesriusannya bahwa dia belum punya nomor lokal. Jadi dia memberi alamat email.

Selama enam bulan mereka berkomunikasi lewat email. Tidak ada informasi pribadi yang dibagikan oleh keduanya, kecuali kegiatan mereka selama berpisah jarak. Btw, Shi Yi di Shanghai dan Zhousheng Chen di Breumen, Jeman. Tanpa sengaja mereka bertemu saat makan siang di Xi’an saat sama-sama tugas dinas.

Keduanya sempat jalan-jalan di seputar kota Xi’an. Saling berkenalan singkat. Shi Yi dibuat terkaget-kaget dengan fakta tentang Zhousheng Chen. Dia menonton drama yang sama sebanyak 70 kali dan melakukan segala hal sangat detil. Khas ilmuwan kebanyakan. Perfeksionis dan terarur.

Dimulai dari pertemuan di Xi’an, hubungan mereka berlanjut perlahan. Zhousheng Chen rela melewatkan waktu delapan jam di jalan untuk melihat Shi Yi ke Shanghai. Terkadang mereka bertemu, seringnya dia hanya memantau saja kondisi Shi Yi. Saat ditanya oleh Paman Lin (supir pribadi Zhousheng Chen), dia hanya menjawab, “aku harus memastikan bahwa hatiku benar-benar menginginkannya. Jika aku merasa senang dan tidak lelah untuk bolak balik Zhenjiang ke Shanghai, artinya aku menyukainya.”

So sweet, kan?

Paman Lin sudah seperti ayah untuk Zhousheng Chen. Jadi setiap perubahan yang terjadi pada Zhousheng Chen dia tahu. Pada festival ziarah, mereka melakukan ekspansi bisnis besar-besaran di China. Apa yang mereka lakukan membuat macet jalan. Saat mereka hendak pulang, Paman Lin melihat Shi Yi di dalam mobil yang sedang mengantri di pos pemeriksaan.

Paman Lin mengatakan pada Zhousheng Chen bahwa Shi Yi sedang berada di Zhenjiang. Tahu sendiri bagaimana semangat dan gugupnya Zhousheng Chen saat tahu Shi Yi di kota yang sama dengannya.

Seperti kebanyakan drama China lainnya, fokus dan intrik cerita terletak pada bisnis dan perebutan tombak kekuasaan bisnis. Nah, di sinilah akar masalah Zhousheng Chen dengan keluarganya. Dia tidak akan mewarisi bisnis apapun jika belum menikah. Sedangkan adik laki-laki sudah menikah demi mewarisi bisnis keluarga. Mendengar saran Mei Xing (pengacara sekaligus sahabat Zhousheng Chen), dia harus menikah untuk mendapatkan hak atas warisan ayahnya sebesar 90% dari harta yang mereka punya.

Rumah keluarga Zhou terletak di kota Zhenjiang, Jiangsu.
[Photo: Pexels]

Satu-satunya perempuan yang dikenal Zhousheng Chen adalah Shi Yi. Shi Yi juga yang berhasil membuat dia kebat kebit. Zhousheng Chen melamar Shi Yi melalui telepon. Suaranya tenang, kalimatnya tertata. Padahal dia sangat gugup dan hampir pingsan. Pada adegan ini penonton dijamin ngakak.

Setelah lamaran melalui telepon, ada tradisi memberi salam kepada keluarga. Pihak dari  Zhousheng Chen datang membawa banyak hadiah yang sedikit kuno dan tradisional ke keluarga Shi. Tidak ada yang tahu jika Zhousheng Chen adalah keluarga kaya dan memiliki bisnis raksasa di China. Keluarga Shi Yi tertawa melihat hadiah yang dibawa sambil berkata, “niat banget, ya. Hadiah yang dibawakan ini semua sangat mirip dengan barang asli.”

Ya, iyalah. Semuanya barang asli. Zhousheng Chen sangat rendah hati. Dia tidak mengatakan itu barang asli. Bahkan dia diam saja dianggap pengangguran. Padahal dunia ini miliknya.

Shi Yi pun pernah berpikir Zhousheng Chen hanya peneliti biasa yang kuper dan kere. Ketika mereka berkencan dan disupiri Paman Lin, Shi Yi berpikir jika perusahaan tempat Zhousheng Chen melakukan penelitian memberi fasilitas mobil dan supir. Dia tidak tahu jika Zhousheng Chen memang sekaya itu. Padahal pakaian sehari-hari Zhousheng Chen pun setelan jas.

Shi Yi dibawa Zhousheng Chen untuk menghadap ibunya. Meminta restu. Ternyata ibu Zhousheng Chen tidak menyukainya dan bersikap dingin kepada calon menantu putra tirinya. Alhasil Shi Yi pulang dengan kecewa dan Zhousheng Chen sangat tertekan. Bukannya Zhousheng Chen yang menghibur Shi Yi, tapi malah Shi Yi yang menghibur Zhousheng Chen.

Keduanya juga tergolong nekat. Keduanya tidak jadi menikah karena di keluarga Zhou terjadi insiden antara menantu Tang dan Tong. Zhousheng Chen malah membuat akta nikah dan pernikahan mereka sudah tercatat di negara. Istilahnya kalau di Indonesia ini menikah di KUA untuk yang beragama muslim. Sedangkan menikah yang sesungguhnya bagi mereka setelah melewati tradisi yang panjag dan ditutup dengan minum arak pengantin.

Setelah menikah mereka tinggal di apartemen Shi Yi, karena rumah Zhousheng Chen yang akan mereka tempat di Shanghai belum selesai direnovasi dan sangat besar. Namun orang-orang berpikir Zhousheng Chen tidak punya modal sampai harus tinggal di rumah istrinya. Bagi masyarakat China, lelaki yang sudah menikah dan tinggal di rumah istri adalah suatu kejanggalan. Bahkan rekannya di institut penelitian sampai patungan untuk mentraktir Zhousheng Chen makan enak. Mereka pikir Zhousheng Chen tidak makan layak karena sedang menabung untuk pindah rumah atau memenuhi kehidupan rumah tangganya.

Setelah menikah, mereka memulai kehidupan pacaran. Terlalu konyol untuk sepasang manusia yang tidak lagi muda. Hal-hal yang bersifat bersama terlalu canggung mereka lakukan. Banyak hal yang membuat ngakak di adegan mereka ‘pacaran’. Drama ini baru terlihat serius saat bersentuhan dengan urusan keluarga Zhousheng Chen dan liciknya Zhou Wen Chuan.

Pahit manis kehidupan mereka lewati perlahan. Kakunya kehidupan Zhousheng Chen dan pemalunya Shi Yi  menjadi tontotanan yang amat manis untuk dinikmati. Di sini kita juga melihat orang-orang yang sangat menyayangi keduanya.

Kembali lagi seperti kebanyakan story line drama China, selalu ada kejutan dan plot twist tak terduga di sini. Ternyata orang-rang yang terlihat sangat manis justru tidak terduga di drama ini.

Adik Zhousheng Chen, Zhou Wen Xing, meninggal karena kelakuan kembarannya. Zhou Wen Chuan mengatakan sesuatu pada Zhou Wen Xing yang membuatnya drop. Dia juga memalsukan hasil lab dan rekam medis terbaru Zhou Wen Xing. Saat adiknya meninggal Zhousheng Chen menjadi orang yang sangat berbeda sekali.

Di sini kita bisa merasakan bagaimana gloomy­-nya seorang Zhousheng Chen. Dari sosok tenang dan hangat berubah menjadi dingin dan menakutkan. Shi Yi oun berjuang habis-habisan untuk menenangkan dan mengerti dia.

Karena kematian Wenxing, Wenchuan dihukum kurungan di rumah arwah. Ini sejenis aula yang isinya kayu nisan semua keluarga yang sudah meninggal. Orang yang dipanggil paman oleh Wenchuan selama ini ternyata ayah mereka. Meskipun ayah Wechuan dan Wenxing, dia tidak bisa membantu Wenchuan. Padahal Wenchuan sudah berencana untuk kabur meninggalkan China demi obsesinya. Dia gagal kabur.

Di hari ulang tahun neneknya, dia datang dengan modus akan menyerahkan diri ke polisi. Waktu itu dia menemukan kesempatan untuk membunuh Zhousheng Chen dengan pisau pengupas buah. Tepat saat Zhousheng Chen akan dibunuh, Shi Yi datang dan menubruk Zhou Wenchuan. Nahasnya, mereka malah jatuh dari lantai dua ke bawah. Zhou Wenchuan meninggal, sedangkan Shi Yi koma.

Kali ini giliran Zhousheng Chen tidak disukai oleh keluarga Shi. Zhousheng Chen sangat tegar. Semakin diusir, semakin dia bertahan di rumah sakit. Begitu terus yang terjadi sampai bertahun. Zhousheng Chen membawa pulang Shi Yi dan merawat dengan dokter khusus di rumah. Bukan saja di Shanghai, dia juga membawa istrinya dalam kondisi koma ke Xi’an.

Bagian ini asli bikin baper. Kesetiaan Zhousheng Chen sangat total. Ditambah lagi dengan kekayaan dan kekuasaannya, Zhousheng Chen bisa melakukan hal-hal terbaik untuk Shi Yi yang pingsan. Selama Shi Yi koma, dia membaca buku harian Shi Yi tentang Zhou Sheng Chen dari masa lalu.

Tembok kota Xian, tempat Cui Shiyi bunuh diri di masa lalu.
[Photo: Pexels]

Secara tidak langsung Shi Yi sudah tahu jika mereka adalah reinkarnasi Zhou Sheng Chen si Raja Nanshan kecil dan Cui Shi Yi si istri Putra Mahkota yang saling mencintai.

Secara garis besar, drama ini cukup menyenangkan dan menghibur. Selain romantis, ada sentuhan humornya yang membuat kita tengakak-ngakak. Kekuatan karakter Allen Ren dan Bailu juga sangat klop. Ditambah lagi pemeran pendukung yang sangat menawan.

Very recommended buat pecinta drama modern dengan kehidupan yang tidak terlalu muluk-muluk. Forever and Ever ini representasi tentang kehidupan anak muda zaman modern yang memilih pacaran setelah menikah. Hal yang langka di era ini.

Posting Komentar

0 Komentar