5 Rekomendasi Buku Untuk Menemani Ngabuburead Ramadan

 

Assalamualaikum bestie study and travel.

Apa yang kalian lakukan saat ngabuburit? Ikutan wisata takjil dan nge-war di lapak jajan favorit, scrolling toko daring berburu baju baru, nonton live di toko orens buat cari barang murah dengan kualitas nggak murahan, tadarusan, atau baca buku? Yup, yang masih belum menemukan sesuatu yang bisa dilakuin dan terhindar dari godaan hidangan berbuka, kita ngabuburead, yuk.

Ngabuburead ini aktivitas ngabuburit yang dilakukan selama bulan Ramadan jelang Ramadan dengan membaca buku. Bukunya bisa apa saja, tentunya buku yang sudah lama banget di timbunan harus ditargetkan selesai di bulan Ramadan tahun ini. Meskipun nggak akan habis, tapi setidaknya ada tumpukan yang berkurang.

[Photo: Pexels]

Eum, terkadang saking banyak dan tingginya timbunan sampai nggak tahu mau baca buku yang mana dulu. Soalnya berasa semua bagus dan butuh didahulukan untuk dibaca. Lucunya justru berakhir tidak ada satu pun yang selesai dibaca. Hahaha.

Untuk memudahkan memilih dan mendahulukan, saya punya 5 (lima) rekomendasi jenis buku yang bisa dibabat selama bulan Ramadan dan dibaca untuk ngabuburead nih, bestie. Coba cek di timbunan kamu, mana tahu kamu punya salah satu atau semua jenis buku berikut.

Buku Keislaman

Buku-buku dengan nuansa keagamaan memang agak berat untuk mulai membacanya, ya. Tidak semuanya, sih, tapi memang ada saja hambatan untuk menyelesaikannya. Entah bahasanya yang terlalu kaku, penyampaiannya yang tidak sesuai ekspektasi, atau sedikit membosankan. Padahal buku keagamaan ini sangat baik dibaca terutama di bulan Ramadan. Selain untuk mengisi waktu juga membersihkan hati, apalagi perkara ibadah. Sudah pasti bulan ini adalah waktu yang tepat untuk mulai membabat semua bacaan genre ini.

Sirah Tiga Generasi
[Photo: Wikipedia]

Kita bisa memulai dengan buku-buku yang tipis dan ringan dulu seperti kisah-kisah Nabi dan mukjiznya. Kemudian naik ke tahapan yang lebih serius seperti buku-buku pengisi jiwa yang ditulis oleh Emha Ainun Nadjib atau Gus Mus, lalu berpindah ke buku Sirah Nabawiyah, Tafsir, dan lain-lain. Akhirnya tanpa disadari, setelah bulan Ramadan tahun ini berakhir kita jadi candu membaca buku-buku agama. Insyaallah.

Buku Serial

Selama ini malas baca serial karena terlalu panjang dan bagi sebagian orang lumayan membosankan? Hmm, bisa mulai ngabuburead pakai buku jenis ini, nih. Buku-buku serial biasanya juga nggak terlalu panjang. Sekitar dua sampai sepuluh buku saja. Kalau ceritanya seru bisa menyelesaikan beberapa series dalam satu bulan, lho.

Serial Harry Potter
[Photo: Search by Google]

Banyak sekali serial yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia mendapat posisi di hati pembaca. Akan tetapi, bukan berarti karya anak negeri nggak menarik. Malahan ada yang bertahan sampai puluhan tahun seperti Lupus. Beberapa buku serial yang bisa dibabat untuk ngabuburead bisa dimulai dengan seri Lima Sekawan (Enid Blyton), Red Queen (Victoria Aveyard), Bliss Bakery (Kathrin Littlewood), Percy Jackson (Rick Riordan), Harry Potter (J.K. Rowling), The Selection Series (Kiera Cass), The Chronicle of Narnia (C.S. Lewis), Supernova (Dee Lestari), Laskar Pelangi (Andrea Hirata), dan lain-lainnya. Tinggal sesuaikan saja dengan selera bacaan kita.

Buku Parenting

Inti dari kebanyakan buku parenting adalah gaya asuh yang lembut, sabar, dan penuh kesabaran. Buku ini nggak hanya cocok untuk dibaca oleh orang tua saja. Bahkan anak muda yang belum menikah juga bisa membaca buku jenis ini untuk menemani ngabuburead karena ke depan pasti akan menjadi orang tua.

Buku-buku parenting
[Photo: Ibupedia]


Di hari-hari normal, membaca buku jenis buku ini mungkin saja agak sulit mempraktikkannya. Terutama di poin kesabaran, tetapi di bulan Ramadan kesabaran adalah nilai mutlak yang tidak bisa ditawar. Boleh banget memulai membaca sekaligus mempraktikkan apa yang dibaca dari buku-buku parenting ini selama ngabuburead Ramadan. Beberapa buku yang bisa dibaca seperti Gentle Discipline (Sarah Ockwell Smith), Mindful Parenting (Zaneti Sugiharti), Good Inside (Dr. Becky Kennedy), The Danish Way of Parenting (Jessica Joelle Alexandre & Iben Dissing Sandahl), Real Mom Real Journey (Elvina Lim), Minimalist Parenting (Christine Koh & Asha Dornfest), dan lain-lain. Buku-buku parenting di atas sebagian besarnya adalah tebitan Bentang Pustaka.

Sastra Klasik

Duh, membaca kata klasik rasanya kok agak membosankan, ya. Padahal sastra klasik ini nggak semua membosankan, lho. Apalagi diksi penerjemah sekarang juga sangat bagus dan kekinian. Mereka bisa menyesuaikan tata bahasa terjemahan dengan bahasa aslinya sehingga karya yang sampai di tangan kita juga nggak membosankan.

Sastra klasik
[Photo: Search by Google]

Ada banyak karya klasik yang bisa dibaca baik dari kalangan penulis Indonesia atau karya impor. Karya dari dalam negeri bisa dimulai dengan karyanya Hamka, NH. Dini, Marah Rusli, Takdir Alisyahbana, dan lain-lain. Nah, untuk karya impor, karya-karya dari Jane Austen memang sangat recommended, sih.

Novel Islami

Kalau bacaan yang lain tergolong berat atau pengennya baca novel, tapi khawatir ‘bertemu’ dengan adegan nggak banget, bisa banget membaca novel dengan genre Islami. Novel Islami dari penulis lama kebanyakan sudah terjamin aman dari sentuhan bumbu ‘gituan’. Jadi, aman banget untuk dibaca di bulan Ramadan sebagai teman ngabuburead yang setia.

Novel Islami
[Photo: Search by Google]

Karya-karya Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Fahri Asiza, Abidah Elkhaliqy, Habiburrahman El-Shirazy dan sederet penulis novel Islami lainnya sangat recommended untuk dibaca di bulan Ramadan. Selain kisahnya sarat hikmah, terjamin aman dari berbagai drama yang selama ini menjadi bumbu dalam kisah yang dibangun oleh penulisnya.

Selain buku-buku rekomendasi di atas, masih banyak sekali jenis buku dan penulis yang bisa dijelajahi selama bulan Ramadan. Adakah di antara buku di atas yang sedang kalian baca atau sudah selesai dibaca selama bukan Ramadan ini, bestie? By the way, saya sedang membaca buku parenting-nya Sarah Ockwell Smith berjudul Gentle Discipline dan Pancaran Iman Seorang Muslim (Syaikh ‘Abdullah bin ‘Alawi Al Haddad), bestie. Membaca buku ini selama bulan Ramadan dan di hari normal benar-benar berbeda sensasinya.

Posting Komentar

0 Komentar