Sustainability dan Cara Blogger Melakukannya

 Dewasa ini, kata sustainability pasti bukan hal yang asing lagi terdengar. Segala hal dikaitkan dengan kata sustainability. Bahkan kata teman saya yang dulu kuliah di Australia, jurusan sustainability sedang galak-galaknya di negeri Kanguru tersebut. Wah, semakin menarik dan tertantang untuk mengetahui lebih banyak tentang kata sustainability.

Belakangan sustainability kerap dikaitkan dengan apa saja. Sebut saja di dunia fashion yang mendukung sustainable fashion, yaitu gerakan yang mendukung perubahan terkait produk dan industri fashion agar memenuhi integritas ekologi serta pemerataan keadilan sosial. Duh, bahasanya berat, ya.

[Photo: Pexels]


Sederhananya sustainability memikirkan kehidupan jangka panjang dalam penggunaan sesuatu. Erat sekali kaitannya dengan kampanye go green yang sedang digalakkan di dunia untuk aksi jaga bumi. Sustainability ini poinnya untuk mendukung semua sistem. Tidak hanya salah satu dari budaya, sosial, ekologi, atau ekonomi saja.

Lantas apa manfaat seorang blogger paham topik sustainability? Lantas, bagaimana cara blogger memahami sustainability ini?

Memperluas Pengetahuan Tentang Seluk Beluk Sustainability

Sebelumnya, seorang blogger harus tahu isu-isu terkini terkait sustainability dan apa saja yang bisa dilakukan dalam melakukan aksi sustainable. Kenali minat diri berada di bagian apa, lalu cari tahu seluk beluknya. Jika sudah mengetahui minat dan segala hal yang berkaitan dengan sustainable, tentu akan mudah untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan berbagi dengan pembaca tentang cara blogger melakukan sustainability.

[Photo: Ulfa Khairina]


Membeli Produk Fleksibel Yang Digunakan

Pertimbangkan segala hal yang akan dibeli. Jika sudah punya, kurangi atau hindari membeli. Karena ujungnya pasti akan menumpuk dan mubazir. Aksi sustainable yang ingin diterapkan bisa terancam gagal. Pikirkan, renungkan, baru lakukan.

Rapikan dan Buat List

Terkesan sepele dan terlalu menghabiskan waktu. Akan tetapi, merapikan rumah dan membuat list barang-barang yang sudah kita miliki akan memudahkan untuk tidak menumpuk barang atau membeli barang yang itu-itu saja. Membuat list akan mempermudah aksi sustainable diterapkan di kehidupan sehari-hari.

Memperbaiki Barang Yang Rusak dan Gunakan Kembali

Bisa banget untuk memperbaiki barang-barang yang mulai rusak. Selama itu bisa diperbaiki dan dipergunakan kembali, kenapa nggak? Justru dengan memperaiki dan menahan diri untuk membeli kita sudah menerapkan sustainable finance, lho.

Membeli Barang Bekas Atau Produk di Bazar Amal

Sekali jalan, dua aksi terlakukan. Tidak semua barang harus dibeli dalam keadaan baru. Sebutlah barang mahal dan besar seperti rumah, mobil, dan beberapa barang lain dengan harga yang lumayan tinggi. Selama tujuannya tercapai, layak pakai, dan ramah di kantong. Sepertinya akan lebih bijak jika memiliki barang bekas pakai yang layak saja.

Membeli Produk Lokal

Belakangan ini produk lokal semakin banyak, bagus, berkualitas, dan bergengsi. Jika tidak mau membeli barang bekas pakai, akan lebih mudah bijak jika membeli barang-barang lokal. Selain mendukung pengusaha dan pebisnis negeri sendiri, kita juga sudah mendukung aksi sustainability tanpa harus ribet.

Memang, sih, beli barang impor terlihat keren dan berkelas. Terlihat saja, lho. Kenyataannya kita sedang berusaha memperkaya negeri orang lain. Meskipun kita membayar mahal, tanpa sadar kita membayar pajak untuk negara orang lain dari produk yang kita beli tersebut.

[Photo: Pexels]


Sustainability ribet banget? Nggak juga. Selama kita paham konsepnya, maka kita akan bisa melakukannya dengan mudah. Sustainability berbicara efek jangka panjang dan perlindungan terhadap sesuatu. Sustainability memiliki tujuan yang jelas, jadi tentu saja ada faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan sustainability ini. sustainability termasuk gaya hidup. Tentu saja, untuk menerapkannya harus mengikuti tahadapan yang berkaitan dengan gaya hidup yang biasa kita lakukan.

Berikut cara yang bisa dilakukan oleh blogger dalam menerapkan sustainability meskipun mager atau sambil rebahan:

·         Menghemat listrik dengan cara mencabut listrik yang nggak diperlukan seperti charger HP, laptop, lampu, dll.

·         Cek laporan akun bank dengan aplikasi tanpa harus nge-print kalau nggak ada kepentingan penting.

·         Bagikan hal-hal menarik dari sosial media kalau kamu menemukan sesuatu yang menarik.

·         Matikan lampu dan perlengkapan elektronik lainnya.

·         Gunakan media sosial untuk aksi positif. Report dan block jika menemukan media sosial yang berisi konten negatif dan merusak pengguna lain.

·         Inspirasi orang lain dengan postingan positif berisi kegiatan yang kita lakukan.

Hal lain yang bisa dilakukan setelah magermu ‘sembuh’ adalah:

·         Keringkan rambut atau pakaian secara alami. Hindari menggunakan mesin kalau memang nggak terlalu mendesak.

·         Jangan mandi terlalu lama untuk menghemat penggunaan air.

·         Membekukan makanan segar dan menyimpannya dalam kulkas sebelum membusuk kalau belum sempat makan.

·         Sisa makanan bisa dijadikan kompos, lho. Sisa makanan yang didaur ulang bisa mengurangi dampak iklim.

·         Daur ulang kertas, plastik, kaca, dan alumnunium agar tidak menumpuk di tempat pembuangan sampah.

·         Belanja dengan wadah paling minimal atau bisa membawa wadah dari rumah.

·         Ganti barang-barang di rumah dengan barang hemat energi, seperti bohlam hemat energi, AC hemat energi, dan lain-lain.

Hmm, ternyata gampang banget ya untuk melakukan aksi sustainability tanpa harus keluar rumah. Mulai sekarang, kita bisa banget mendukung aksi sustainability ini meski Cuma sambil rebahan bisa, kok.

[Photo: Pexels]


Secara pribadi, saya akan melakukan hal-hal sederhana untuk menerapkan sustainability ini. Contohnya melakukan decluttering terhadap barang-barang yang ada di rumah. Sebut saja kosmetik yang menumpuk, buku yang tidak dibaca lagi, pakaian yang memenuhi lemari, dan isi kulkas yang berakhir di tong sampah. Semuanya akan mendapatkan perhatian penuh mulai detik ini.

Saya akan menghabiskan isi kulkas dengan cara membekukan jika belum sempat makan, mengolah bahan makanan sebelum membusuk, dan tidak membeli dulu sebelum habis. Begitu juga dengan kosmetik yang biasanya kadaluarsa sendiri sebelum kemasan dibuka.

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu punya cara atau aksi yang akan dilakukan untuk mendukung sustainability?

Posting Komentar

0 Komentar