7 Rekomendasi Travelog Untuk Blogwalking

[Ilustrasi: Ulfa Khairina]

Kata siapa di era audio visual ini blog yang isinya tulisan sudah nggak laku? Laku, kok. Buktinya banyak sekali halaman blog itu tinggi pengunjung. Ini bukti kalau blog masih laku. Sekalipun isinya berupa travelog. Jadi, mau itu jalan-jalan sekalipun manusia juga nggak melulu bergantung dari video, ya.

Saya sendiri lebih menyukai membaca blog daripada menonton vlog. Meskipun saya akui untuk menikmati keseruan sebuah tempat atau kegiatan menonton video memang seperti mewakilkan kita untuk berada di sana. Akan tetapi, untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan kita harus menonton dengan teliti. Kalau butuh info cepat, tidak bisa diharapkan banyak dari vlog. Detilnya akan terlewat. Blog bisa dan detilnya bisa kita dapat meskipun udah jumping-jumping ke paragraf yang dianggap penting saja. Inilah salah satu alasan mengapa blog masih laku.

Travelog atau catatan perjalanan merupakan bentuk dokumentasi perjalanan dalam bentuk tulisan. Ini nih yang paling dekat dengan blog. Isinya adalah catatan perjalanan baik berupa pengalamannya, hal-hal yang dianggap penting untuk dibagi, dan detil-detil dalam sebuah perjalanan berdasarkan pengalaman pribadi penulisnya. Di dunia blogging banyak sekali blogger dengan konten berisi perjalanan. Di antara mereka juga cukup populer sampai kisahnya diangkat ke film.

Biasanya saya selalu menyempatkan diri untuk membaca satu travelog sebelum tidur. Lumayan untuk mengisi waktu sambil blogwalking. Blogwalking sendiri memiliki manfaat untuk mengembangkan diksi dan gaya naratif dalam ngeblog. Jadi, untuk memulai karir sebagai blogger, menjadi blogwalker adalah keharusan. Berikut ini adalah tujuh rekomendasi travel blogger yang kerap saya singgahi setiap perjalanan dari blog ke blog.

The Naked Traveler

Karyanya sudah banyak yang dibukukan dan difilmkan juga dengan tokoh utama Maudy Ayunda. Nama ini tentu tidak asing bagi jagat hiburan Indonesia. Sensasi positif yang ditimbulkan sangat lumayan positif, kan? Nah,  Maudy Ayunda yang memerankan Trinity, seolah travel blogger dan karir jalan-jalannya.

Trinity dan karyanya yang sudah dibukukan.
[Photo: Search By Google]

Bisa dikatakan, ini adalah travel blogger pertama yang membuat saya jatuh cinta dan menyadari kalau konten yang saya tulis ini punya nilai lebih. Cerita-ceritanya sangat dekat dengan keseharian para pelancong. Seperti masalah jalan-jalan dengan artis dan outfit-nya dirusak. Belum lagi perjalanan horornya, semuanya seru-seru. Blog ini pula yang membuka wawasan bahwa jalan-jalan itu nggak harus mahal. Menjadi travel blogger itu nggak mesti jalan-jalan keluar melulu. Bahkan menulis apa yang ada di sekitar kita juga memiliki nilai wisata bagi pembacanya.

Javamilk

Saya suka salah baca dengan javamanik, tapi ini dua maksud yang berbeda. Javamilk adalah nama sebuah blog yang dikelola oleh Alisanta. Isinya tentang perjalanan ke Eropa dan Jepang. Jepang, lho. Salah satu negara impian yang ingin sekali saya kunjungi tapi belum kesampaian. Padahal antara tahun 2013 sampai 2016, ke Jepang tinggal nyeberang saja. Kalau sanggup, berenang juga bisa.

[Photo: Search By Google]

Menurut saya, Javamilk ini seperti travel consultant. Isinya detil banget. Mulai membahas bagaimana cara pergi sampai kalkulasi keuangan yang lengkap sekali. hal-hal seperti ini tidak begitu dibahas detil oleh kebanyakan blog perjalanan. Apalagi untuk urusan Jepang dan Eropa, mata uangnya nggak mainstream sekayak USA atau Ausie yang pakai dolar dan tinggal cat cet cot langsung kebayang angkanya berapa. Saat membaca Javamilk, terkadang saya harus menyiapkan catatan di samping. Takut kalau-kalau ada informasi penting yang tidak bisa diingat, tapi terlalu berharga untuk di-skip.

Travel Mulu

Namanya sih seru. Travel mulu dikelol oleh seorang muslimah bernama Ananda Rasulia. Isinya seru-seru, tentang perjalanan seperti kebanyakan blogger. Namun blog ini memiliki keunikan dalam desainnya, termasuk pemilihan ilustrasi. Banyak sih yang begini, tapi saya Cuma kecantol dengan travel mulu. Selain namanya yang ear catching juga pengaturannya yang sangat ramah untuk blogwalker.

[Photo: Search By Google]


Kekuatan travel mulu ada pada kekuatan foto dan tulisan. Sederhana dan tidak begitu ribet. Pemilik blog seperti benar-benar ingin membagi pengalaman perjalanannya kepada pembaca, bukan seberapa keren blog yang dia kelola itu terlihat. Hmm, mungkin karena pengaruh blogger ini sebagai mantan reporter majalah HAI, ya.

Pergi Dulu

Begitu membaca judulnya, saya langsung tergelitik jempol untuk menyentuh link kata ‘pergi dulu’. Sepasang manusia beda ras langsung menyambut dengan perkenalan dalam bahasa Inggris. Mereka adalah Adam dan Susan, si pemilik blog yang menjelajah dunia setelah menikah pada tahun 2012 silam.

[Photo: Search By Google]

Pergi dulu seperti buku catatan yang memuat sesuatu dengan khusus, terorganisir, dan bahasa yang digunakan juga ringan. To the point, tidak terbelit-belit untuk menceritakan sesuatu. Dalam melakukan perjalanan pun, mereka sangat menikmati dan berbaur dengan suatu tempat. Sehingga kita bisa merasakan keterlibatan di dalam perjalanan mereka meski hanya membaca pengalaman mereka saja. Pergi Dulu sangat menginspirasi untuk para pasangan yang hobi jalan-jalan, tapi terkendala rutinitas. Banyak informasi yang didapat dari blog ini sangat menginspirasi.

Lost Packer

Apa yang saya suka dari blog ini? Yep, gaya penulisannya! Persis seperti menulis artikel. Profesional, informatif dan aktual. Baru membaca judulnya saja saya sudah tertarik untuk masuk menyelami isinya. Sesederhana itu cara Sutiknyo mempengaruhi para pembaca. Sutiknyo adalah pemilik blog bernama Lost Packer ini.

[Photo: Search By Google]

Tulisannya kebanyakan pengalaman pribadi, tapi ditulis dengan sudut pandang human interest. Persis seperti menulis feature perjalanan. Sangat direkomendasikan untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah Penulisan Feature, tapi bingung mau menulis apa. Menulis politik berat, menulis wisata bingung dari mana. Sini, sini, kita punya Om Sutiknyo di Lost Packer.

Backpack Story

Dari namanya sudah tertebak sekali bagaimana gaya perjalanan yang dilakukan oleh pemilik blog ini. tagline-nya cukup mengigit, ‘a serious travel blog’. Itu juga nggak sekedar tagline,  Ariev Rahman si pemilik blog ini memang benar-benar menggarap blognya dengan serius dan perjalanan yang dilakukan juga tidak sekedar tempelan saja. Keduanya sejalan menciptakan a serious travel blog tentang perjalanannya.

[Photo: Search By Google]


Judulnya menggelitik dan nyentrik. Cocok dibaca di waktu senggang. Sekalian memberi kisah di balik kasih. Gaya bertutur di blognya naratif. Sehingga sebagai pembaca yang mungkin sengaja singgah saat blogwalking atau tersesat tidak sengaja di sana seperti diajak ngobrol oleh blogger yang satu ini.

Jennifer Anandary

solo women traveler, begitu sebutan kerennya. Selain Trinity, tidak banyak traveler perempuan yang terlihat di dunia maya dan menghentikan langkah saya saat melakukan blogwalking. Jennifer Anandary bisa. Selaku sesama perempuan yang suka jalan, JA sudah menawan hati saya untuk tetap mengintip rumah yang dia besarkan sepenuh hati ini.

[Photo: Search By Google]

blog JA berkonsep beauty and travel, selain catatan perjalanan atau rekomendasi berkaitan dengan hospitality dia juga mengulas beberapa produk beauty and fasion di blognya. Bagi perempuan, ini sangat membantu menentukan pilihan, kan? Sekali walking, langsung menemukan beberapa hal yang dicari.

Sebenarnya masih banyak sekali blog-blog yang worth it untuk dibahas. Berbagai macam niche dan karakter penulisannya. Membahas tentang isi blog, pemilik, dan temanya tidak akan habis-habis. Ketujuh blog tersebut adalah favorit saya ketika blogwalking, kamu punya blogger favorit yang berkaitan dengan traveling nggak? Atau kita sama? Bagikan favoritmu di kolom komentar, ya.

Posting Komentar

0 Komentar