Drama China Pertama yang Membuat Falling in Love

Menjadi bagian pecinta drama Korea garis keras sudah biasa. Pecinta drama China di saat pandemi dan serangan bertubi-tubi ke negara berlabel 'Made in China' dan Komunis itu pasti agak-agak gimana, kan? Nah, saya juga bukan fans drama China pada awalnya. Dulu sekali, saya sempat menyukai drama Taiwan. Pada masa F4 masih naik daun. Era ini, jangan berani mengaku anak muda keren kalau belum nonton drama Meteor Garden  dan hapal lagu wo mingbai ni yao de ai. Itu sekitar tahun 2002, ya. Bahkan saya punya aktor favorit waktu itu, Ken Zhu dan Vic Zhou. Seiring ngefans, saya juga menonton drama yang mereka bintangi.

[Photo: Search by Google]

Selesai demam F4, demam Korea juga muncul. Saya sama sekali tidak tertarik. Namun saya sedang penasaran dengan drama yang tokoh utamanya Yoko. Drama ini berdasarkan komik berjudul The Return of Condor Heroes. Komik yang saya baca ketika saya masih kecil dan berhasil mengundang rasa penasaran saya sampai 20 tahun. Saya memang belum menemukan kisah yang sama dengan manhua (komik) yang saya maksud.

The Legend of Condor Heroes berkisah tentang Guo Jing, seorang pendekar yang dibesarkan di Mongolia dan berguru silat pada 7 Pendekar. Dia bukan anak yang pintar dan sama sekali tidak berminat pada silat. Namun, pertemuannya dengan para master Kungfu di Tanah Konfusius mengajarinya banyak hal. Termasuk berbagai jenis aliran silat. Termasuk silat yang amat sakral dan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Guojing juga diajarkan oleh pendekar silat hitam Mei Chaofeng. Sialnya lagi, dia jatuh cinta pada Hua Rong, anak pendekar dari Peach Blossom Island.

[Photo: Search by Google]

Kisah ini cukup menarik, selain banyak filosofi yang ditampilkan sepanjang episode, tokohnya juga banyak. Selama menonton drama, inilah drama yang tokohnya sangat banyak dan tiap episode pasti ada yang mati dan tokoh baru bermunculan.

Sejujurnya, pertama kali menonton drama China saya agak kebingungan dengan kemunculan terlalu banyak tokoh. Belum lagi namanya sulit diingat. Semuanya terdengar mirip. Namun karakteristik, konflik, plot twist, dan berbagai keelokan rupa pemainnya berhasil mempertahankan saya untuk terus menonton sampai selesai.

Bagi penikmat drama China, Legend of Condor Heroes tidak terlalu panjang. Hanya 52 episode. Bagi penikmat drama pemula seperti saya, ini angka yang luar biasa. Sangat panjang. Biasanya saya menonton drama Jepang yang tidak terlalu panjang. Sekitar 10-20 episode saja.

Setelah menamatkan drama ini, saya melanjutkan drama lain di aplikasi yang sudah terpasang di ponsel. Semua pencarian saya lakukan demi mencari tahu drama rekomendasi yang menarik. Biasanya saya akan melakukan pencarian berdasarkan aktor atau aktrisnya. Kali ini, tidak ada yang menarik perhatian saya dari si tokoh. Alhasil saya meminta bantuan pada Google untuk memberi pilihan.

Semua drama yang mulai tonton tidak menarik perhatian. Bahkan tergolong bukan selera saya. Terutama drama modern yang menampilkan kisah CEO muda kaya raya, hidup di kota besar seperti Shanghai dan Beijing. Tentu saja, konfliknya nyaris sama. Perempuannya berasal dari kalangan menengah ke bawah, punya konflik tidak terduga dengan si CEO dan terus berada di lingkungan si CEO sampai keduanya terlibat romansa. Dimulai dari tidak peduli, kemudian jatuh cinta. Terlalu standar dan sama seperti cerita roman lainnya.

Everyone Wants to Meet You
[Photo: Search by Google]

Cerita seperti ini kurang menarik untuk saya. Bahkan saya harus mengakui jika drama kolosal, sejarah, wuxia, dan sejenisnya jauh lebih menarik untuk saya tonton. Bantuan google tentang drama yang rekomendasi sebenarnya cukup membantu. Namun tidak semuanya bisa ditonton dengan gratis karena aplikasi yang saya pakai reguler. Gratisan. Bukan premium.

Drama China kedua yang saya tamatkan berjudul Story of Yanxi Palace. Drama ini berkisah tentang Wei Yingluo yang masuk istana untuk mencari kebenaran tentang kematian kakak kandungnya. Ternyata intrik di dalam istana mendorongnya lebih jauh. Mulai berstatus seorang pelayan yang cerdas dan bijak, dia naik kelas menjadi Ratu. Kisah cintanya bisa dikatakan lumayan menyakitkan.

[Photo: Search by Google]

Drama ini memang menarik perhatian saya dari menit pertama. Pembukanya sangat menarik. Dimulai dari masuknya pelayan baru bernama Wei Yingluo ke istana dan mendepak calon selir yang licik. Dia berposisi sebagai pelayan di divisi penjahit dan bertugas menyiapkan pakaian untuk pejabat kerajaan. Kisahnya lumayan tragis dan bertubi layaknya drama kerajaan lain.

Daya tarik saya dan sebagian penonton drama Story of Yanxi Palace ini ketika Fucha Fuheng muncul. Awalnya dia mencurigai Wei Yingluo, kemudian jatuh cinta pada pelayan ini. Wei Yingluo juga mencoba mendekati adik permaisuri yang yang menjabat sebagai pengawal raja untuk membalas dendam atas kematian kakaknya. Ternyata Fuheng memang tidak ada kesalahan sama sekali terhadap kakaknya. Bahkan dia sangat sopan dan tidak mendekati segala sesuatu yang berbau cabul.

Kisah cinta Fuheng Yingluo memang super sweet. Bisa dibuktikan dari komentar netizen di YouTube yang menginginkan mereka bersatu. Termasuk saya yang baper sepanjang 70 episode. Sayangnya, kisah cinta mereka tidak berakhir manis. Berbeda dengan drama Korea yang menempatkan ending sesuai dengan keinginan penonton. Drama China justru sebaliknya.

Pasangan yang tidak akan bersatu dan berakhir menyedihkan.
[Photo: Search by Google]

Akhir cerita ini sangat tragis. Fuheng menikah dengan salah satu pelayan ratu yang juga pilihan raja untuknya. Kesalahan fatal yang dibuat oleh Erqing tidak bisa dimaafkan oleh Fuheng. Sementara Fuheng masih mencintai Yingluo. Keduanya berjuang untuk mendapatkan kesempatan baru. Sayangnya, takdir tidak mempersatukan mereka. Fuheng memang masih perhatian dan menjaga Yingluo sampai akhir hayatnya. Bahkan dia mati karena menghirup helium ketika mendapatkan obat penawar untuk Yingluo.

Wei Yingluo berakhir dengan raja. Meskipun bagian Yingluo dan raja sangat menggemaskan, tapi bagi saya sangat konyol. Entah mengapa, saya tidak senang melihat mereka berdua. FYI, dari drama ini pula saya mulai jatuh cinta pada Xu Kai, aktor berwajah cantik dengan pesona kebule-bulean. Dia sedikit mirip dengan Leonardo Dicaprio.

Posting Komentar

0 Komentar