Goblin to Mermaid

Akhirnya saya menamatkan Goblin, menemukan ide untuk menulis paper dan memiliki bahan obrolan untuk berbincang dengan teman saya di Kamboja. Dia adalah penggemar drama Korea. Topic favorit-nya hanya tiga. Uang, drama Korea dan Kopi. Sampai detik ini tidak satu pun topik yang dia minati menarik hati saya.

Belakangan saya menyukai kopi yang asli. Inilah yang sempat kami bahas setelah kehilangan kontak beberapa saat. Kami berbincang banyak soal kopi dan bagaimana dampak membuka warung kopi. Di samping itu, drama Korea selalu menjadi topic yang tak akan habis untuk dibahas. Jika ia sedang menggilai drama Korea, ia akan mengajak saya berdiskusi tentang drama itu sampai tengah malam.


Saya sudah menamatkan Goblin, drama dengan judul lain populer dengan judul Guardian: The Lonely and Great God. Drama ini bercerita tentang seorang arwah yang menuju kepada keabadian karena banyaknya nyawa manusia yang ia lenyapkan semasa hidup. Dia hidup lebih 900 tahun dan jika sampai 1000 tahun ia tidak menarik pedang di tubuhnya, ia akan hidup abadi. Satu-satunya orang yang bisa menarik pedangnya adalah Ji Eun Tak, seorang perempuan yang ditakdirkan untuk menjadi pengantin Goblin.

Goblin and the Quote
[Photo: Search by Google]
Sama seperti drama lainnya, Goblin pun memiliki ending yang bisa ditebak. Goblin dan Eun Tak akhirnya bertemu kembali dalam dunia yang berbeda setelah beberapa tahun. Sementara kisa orang-orang lainnya yang sudah mati hidup kembali dengan nama reinkarnasi. Drama ini berending bahagia. Bisa dikatakan begitu.

Bagi yang belum menonton Goblin, saya tidak terlalu merekomendasikan drama ini. kecuali jika Anda adalah orang yang objektif dan tahu membedakan genre cerita juga menyukai alur maju mundur (campuran). Banyak komentar negatif tentang drama ini. khususnya karena drama ini menggambarkan wujud Tuhan dalam bentuk manusia dan kupu-kupu. Ada juga yang kebingungan karena alur campuran.

Menurut teman saya asal Kamboja itu, penulis naskah drama Goblin termasuk penulis drama terkenal. Ia menulis banyak sekali drama dengan rating tinggi di TV. Dengan track record yang baik seperti ini, seharusnya drama ini rekomendasi. Tapi tidak untuk orang Aceh. Sepertinya kearifan lokal yang dijunjung tinggi masih jauh dari sikap menerima. Meskipun itu bersifat fantasi alias khayalan.

Selama proses menonton drama Goblin, saya hanya menulis dua artikel terkait. Komentar saya selama menonton drama ini. Itu karena dalam waktu 10 hari saya sedang sibuk dengan urusan di kampus, mengejar ketertinggalan mengajar, mengedit buku menjelang cetak dan urusan emak-emak muda belum berpengalaman.

Drama selanjutnya yang akan saya tonton berjudul The Legend of the Blue Sea. Drama ini dibintangi oleh Lee Min Ho. Kali ini bercerita tentang Putri Duyung dan seorang penjual barang antik. Banyak yang mengatakan drama ini bagus, termasuk rekomendasi drama yang harus ditonton.

Bagi sebagian orang, tidak semenarik Goblin. Rating yang tinggi disebaban oleh Lee Min Ho sebagai bintang utama dalam drama ini. Episode pertama drama, tidak ada yang menarik dari drama ini. Hanya kekonyolan si Putri Duyung saja yang menarik perhatian. Tapi satu hal yang baru saya sadari. Bahasa Inggris Lee Min Ho bagus juga.

Posting Komentar

0 Komentar