Judul Buku: Gagal Move On • Penulis: Eriska Helmi • Penerbit: Grass Media
(Jawa Tengah, 2018) • Tebal: 291 halaman • ISBN: 978-602-52344-5-3
[Photo: Pexels] |
--o0o—
Blurb
Sampai berapa kali tantangan saya baru bisa menerima kata iya
dari kamu?"
"Tujuh?"
"Kamu mau nyiksa saya? Tiga."
"Anggie udah baek ya, mas. Saingan mas itu cuma cabe,
bukan orang. Lima."
"Empat."
"Lima, mas."
"Oke, deal lima, tapi kita langsung ke KUA."
Usai putus dari sang mantan, Kenanga enggan bertemu lagi
dengan namanya cinta. Dia bahkan menggunakan tantangan sebagai jalan menjauhkan
lelaki darinya.
Di antara semua yang mendekati, ada satu yang berhasil
melewati tantangan maut bersama 100 cabe. Dialah Raihan. Dokter residen yang
tiba-tiba muncul dalam hidupnya.
Namun bernarkah cinta bisa datang dengan begitu mudah? Ketika
godaan itu datang, sanggupkah mereka bertahan dari luka yang kembali menganga?
[Photo: Instagram @oliverial_] |
--o0o—
Jungkir Balik
Dunia Raihan dan Anggie
Berbicara tentang karakteristik dalam novel Gagal Move On, Eriska Helmi berhasil
menciptakan dua tokoh dengan sosok yang sangat manis. Serius, saya pun jatuh
cinta pada Pak Dokter Raihan. Bahkan ikut gagal move on dari karakter keduanya.
Anggie yang cantik tapi krasak krusuk. Kalau ngomong nggak
pakai mikir. Di sini karakter Anggie memang tipikal cewek nggak biasa masuk
dunia fiksi. Bertolak belakang dengan kebanyakan karakter cewek di dunia fiksi
yang biasa saya baca. Chemistry yang
dibangun pada tokohnya keren banget. Anggie ini tipikal cewek nggak biasa dan
diminati bukan oleh orang sembarangan. Pak dokter yang cool kayak kulkas terlahir dengan tipikal profesi kelas atas.
Benar-benar sosok yang sedikit tidak dipercayai bisa jatuh cinta pada Anggie. So far, memang realistis, sih. Setiap lelaki akan jatuh cinta pada tampang
dulu. Bukan pada hatinya. Anggie digambarka sebagai sosok
perempuan cantik.
Tokoh-tokoh pendukung lainnya diciptakan oleh penulisnya
juga hidup di alam imajinasi pembaca. Seperti para abangnya Anggie yang sangat care pada adiknya, juga sosok Maiza,
yang ditunjukkan sebagai orang sok cool. Kita bisa langsung merasakan
karakter Maiza ini hanya dengan membaca deskripsinya.
Satu hal yang membuat saya tidak berhenti membaca Gagal Move On adalah bab pertama
yang menarik. Awal cerita dimulai dengan kecelakaan yang ajaib. Saya langsung
ngakak dan gagal move on dari novel
ini. Lanjutkan membaca atau abaikan momennya. Saya pilih lanjutkan membaca
karena yakin akan ada kejutan keajaiban lainnya.
Jejak Mantan di
Pikiran dan Konflik Gagal Move On
Apa yang terpikir ketika seorang mantan tunangan masih
menjejak di pikiran? Gilanya lagi, kenangan paling aib dan menyedihkan yang
terus menguasai tiap ruang otak. Di sinilah Gagal Move On berawal sedikit drama.
Alasan
Anggie tidak bisa memaafkan mantan tunangannya
juga sangat kompleks. Mungkin sisi jelek Anggie yang manusiawi itu terletak
pada sulit memaafkan kesalahan mantannya. Dampak dari sikap yang diambil oleh
Anggie malah lebih parah. Orang lain pun susah masuk ke hatinya, terutama orang
baru yang jelas-jelas lebih tulus mencintainya. Dokter Raihan adalah orang baru
yang masuk ke hatinya dan berniat dengan tulus untuk memperistri Anggie.
Setelah beberapa kali menolak lelaki, Anggie membuat
tantangan yang lumayan ekstrim untuk para calon pengisi hatinya. Dia memberi
tantangan untuk semua lelaki yang mendekatinya hanya sebagai formalitas saja. Tantangan
ini salah usaha manjur untuk membuat para lelaki mundur teratur. Raihan berbeda
dengan para lelaki lain. Dia berhasil menaklukkan Anggie meski perutnya menjadi
korban 100 cabe.
Sepintas cerita ini agak to
real to be true, sih. Rasanya sangat sulit melakukan sesuatu seperti yang Raihan
lakukan di dunia nyata. Akan tetapi, orang seperti Raihan dan Anggie memang ada,
kok. Nyata di dunia. Bukankah seseorang bisa melakukan segala hal untuk
orang yang sedang dikejar, meski itu terlihat mustahil?
Menariknya lagi, novel ini cocok untuk yang tidak suka alur
dengan terburu-buru. Konflik yang dibangun perlahan, dibiarkan mengalir,
menanjak, perlahan menuju klimak dengan memainkan emosi pembaca. Ketika pembaca
dirasa sudah mulai ngena, plek! Kendali cerita dilepaskan. Pembaca
dibuat mewek. Saya juga, dan tak terasa lembaran Gagal Move On sudah di penghujung kisah.
[Photo: Pexels] |
Romance
Comedy Bintang Lima
By the way, sudah lama saya
tidak membaca novel sambil ngakak guling-guling. Bahkan ini Gagal Move On ini bacanya juga reread, alias dibaca kembali setelah
pertama kali membacanya pada tahun 2018 saat baru kali terbit. Pemilihan diksi,
deskripsi kejadian yang ditulis oleh Eriska Helmi berhasil mengocok perut. Saya
bisa membayangkan tiap adegan yang disampaikan oleh penulis dengan gamblang.
Gaya penulisan Eriska Helmi di Gagal
Move On yang berhasil membuat cerita komedi menjadi nilai plus. Apalagi
membayangkan Anggie naik motor ninja dengan seragam PNSnya. Bagian ini unik
sekali sekaligus bikin ngakak.
Narasi yang dikembangkan oleh penulis dengan sudut pandang
ketiga memang lebih mudah berada di sisi tiap tokoh. Seperti ketika menyelami
perasaan Raihan saat Anggie kecelakaan nyaris meninggal. Ketika Anggie yang
ngomongnya selalu tidak terkontrol tapi bisa sangat cerdas dan teratur
berbicara di depan sang mantan. Ketika Anggie menonjok mantannya sampai giginya
rontok. Kurang ngakak apalagi, coba?.
Nilai-nilai sosial budaya yang dibangun oleh penulis cukup
dekat dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Seperti keinginan
kebanyakan anak muda menjadi kaya sebagai YouTuber, selebgram, atau artis. Eriska
Helmi dengan cerdas memberi pemahaman bahwa pekerjaan seperti ini juga butuh
pekerjaan utama untuk mendampingi. Nilai moral yang diutarakan dari Gagal Move On begitu terasa dan
mengena untuk pembaca di kalangan gen Z. Menjadi seleb di media sosial tidak
lantas menjauhkan si seleb dari hal hal yang dianggap jorok untuk tetap eksis.
Banyak hal sederhana lain yang diangkat oleh Eriska Helmi
sebagai wacana membuka pemikiran anak muda Indonesia melalui novel kocak ini. Penasaran?
Recommended: Yey
or Nay?
Bagi saya, setiap bacaan itu memiliki nilai jual dan daya
tariknya sendiri. Apa yang menarik dari Gagal
Move on? Saya sendiri mengalami hal yang langka terjadi untuk dunia
perbukuan. Biasanya apa yang saya alami ini hanya berlaku untuk drama yang saya
tonton. Tentu saja dengan chemistry tokoh
kesayangan memang sudah melekat di hati.
Bisa jadi apa yang saya alami akan dialami oleh pembaca Gagal Move On yang lain. Kita akan
sama-sama gagal move on ke novel romance lainnya. Beberapa poin yang saya
catat sebagai rekomendasi bisa menjadi pertimbangan sebelum membaca Gagal Move On.
📑 Recommended buat
yang menyukai kisah yang mengandung nilai humor tinggi.
📑 Kisah PNS di
Dinas Peternakan dan dokter yang jarang ditulis oleh para penulis.
📑 Mengandung nilai
positif tentang bagaimana cara mendepak mantan dari hati dengan cara yang baik.
📑 Mengarahkan ke
arah yang baik. Terutama menjadi pribadi yang lebih baik.
Penasaran? Baca sendiri aja, deh. Agar sensasi sakit perut
dan gagal move on yang saya rasakan
juga bisa ikut dirasakan oleh semua pembaca.
0 Komentar