Judul Buku: Kacu Biru Langit • Penulis: En-Ha • Penerbit: Mata Kehidupan (Bekasi: 2018) • Tebal: 163 hal • ISBN: 978-602-53176-3-1
--o0o--
"Meraih
puncak adalah menggenggam kendali diri sendiri dan merendahkan hati pada
keagungan Sang Pencipta, sembari membuktikan siapa yang bisa jadi saudara,
siapa teman yang hanya di mulut saja." (hal. 5)
--o0o--
Perempuan Bukan
Makhluk Lemah
Di
ekskul siswapala sekolahnya, Nur adalah satu-satunya anggota cewek yang aktif
dan bisa menyesuaikan ritme dengan anggota laki-laki. Pandangan pertama orang
melihatnya tentu seperti kebanyakan orang membayangkan tentang kemampuan para
cewek kebanyakan. Lemah dan bergantung kepada lelaki. Kenyataannya, kemampuan
dalam berorganisasi ataupun skill yang dimilikinya bukan seperti cewek
manja yang selalu ingin diperhatikan oleh anggota cowok lain. Meskipun normal
bagi seorang perempuan untuk mendapatkan perhatian dari lawan jenis di
organisasi sispala. Dia juga punya perasaan terhadap salah satu anggota yang
dekat dengannya.
Kacu Biru Langit oleh En-Ha [Photo: Bookstagram Oliverial] |
Nur
anak yang periang, sikapnya saat berada di antara anggota dan senior sispala
lain juga membuat siapa saja nyaman bersama Nur. Bahkan mereka melindungi Nur
seperti menjaga adik perempuan sendiri. Diberi kebebasan, tapi masih dalam
jangkauan control para abang-abangnya.
Nur
juga memiliki kemampuan memecahkan masalah seperti kebanyakan lelaki yang
memakai logika. Saat teman dekatnya berhadapan dengan masalah, saat dia menjadi
saingan Ketika mengajukan diri menjadi ketua Sispala, saat Nur menjadi ketua
sispala. Semua penyelesaiakan masalahnya ditulis oleh penulis berdasarkan sudut
pandang dan kemampuan seorang remaja.
Nur Sebagai
Pencerita Pertama
Cerita
ini berporos pada Nur sebagai tokoh utama. Gaya penceritaan POV pertama dari
sisi Nur. Lika liku dan masalah anak SISPALA yang terkadang lebih rumit dari
masalah orang dewasa. Persaudaraan yang kuat tentang keluarga kedua bernama
organisasi. Kehadiran orang baru dan cinta. Tentu saja, rahasia anggota yang
tidak sembarang teman dekat tahu.
Sebagai
bacaan untuk remaja, teenlit ini cukup insightful bagi remaja. Nggak
sekedar kriuk-kriuk. Penulis menyisipkan amanat untuk remaja seluruh Indonesia.
Sebagai remaja juga harus bertumbuh lebih dewasa, menjadi bagian organisasi
pelajar adalah salah satu cara yang bisa ditempuh untuk mengembangkan diri.
Seperti Nur yang menemukan minat dan kekuatannya di SISPALA.
Kalau
teenlit identik dengan naksir, pedekate, pacaran, mewek, dan putus. Kacu
Biru Langit tidak memfokuskan bagian-bagian yang kerap muncul di teenlit
kebanyakan. Kekuatan persahabatan dan perjalanan mereka sebagai siswa dan
manajemen organisasi lebih ditekankan dalam novel ini.
Sebagai
pembaca, kita dapat merasakan apa yang dirasakan oleh Nur selama bergabung
dalam organisasi. Bagaimana perasaannya Ketika berhadapan dengan masalah. Melihat
cowok yang ditaksir justru dekat dengan cewek lain. Terlebih Ketika sisi
remajanya juga bergolak butuh perhatian.
POV
pertama memberi kelebihan untuk pembaca ikut terbawa suasana dengan maksimal. Meskipun
kelemahannya pembaca tidak tahu apa yang terjadi dengan tokoh lain. Karena masalah
dan apa yang dilakukan oleh tokoh lain hanya terlihat dari sudut pandang Nur
saja.
Meski jarang, pecinta alam juga diminati oleh perempuan. [Photo: Pexels/Ninauhlikova] |
Recommended
Untuk Remaja
Meskipun
ilustrasi covernya terkesan serius dan kurang ‘manga’ seperti kebanyakan teenlit
lainnya. Namun saya berani memberikan rekomendasi kalau novel ini sangat
layak dibaca oleh remaja. Temanya nggak biasa. Sangat memungkinkan setelah
membaca Kacu Biru Langit sebagai pelajar kita akan membuat Keputusan untuk
memilih ekskul. Ekskul apa saja, siapa tahu malah masuk SISPALA seperti Nur juha,
kan?
Kalau
berharap Kacu Biru Langit akan membuat kupu-kupu di perutmu terus
beterbangan selama membaca 150 halaman lebih buku ini, Kacu Biru Langit agak
kurang nge-pink, sih. Porsi percintaannya sangat sedikit di sini. Akan tetapi,
pembaca akan disuguhkan untuk memilih cinta dengan segala aspek pertimbanggan. Apalagi
sampai memutuskan ke jenjang pernikahan.
Bagi
pembaca yang kurang suka novel bantal atau ingin menyelesaikan sekali duduk. Recommended
banget. Novel ini tebalnya hanya 163 halaman saja. Selesai dibaca sekali
duduk.
0 Komentar