Seminggu sebelum lebaran saya melirik ponsel dan status Whatapp teman yang memiliki galeri pakaian di Meulaboh. Saya tidak berniat membeli baju lebaran lagi karena sudah punya tujuh potong sebenarnya. Tidak benar-benar berniat untuk lebaran, tapi semuanya masih tergolong baru. Jadilah dia bisa dikatagorikan sebagai baju lebaran.
![]() |
[Photo: Pexels/Pixabays] |
Waktu
itu tidak sengaja saya melihat foto dan video sebuah dress. Namanya Humaira Dress.
Jadilah rencana yang saya atur sedemikian rupa sesuai dengan tips lebaran hemat
THR selamat itu terkacaukan satu poin. Saya menghubungi si teman, bertanya
ukuran dress dan harga.
Teman
saya membalas agak lama, mungkin dagangannya sedang laris. Akhirnya yang
tersisa hanya satu warna. Sesuai dengan yang saya inginkan memang. Tapi di saat
yang sama saya tergoda dengan warna yang lain. Saya memutuskan membeli satu
saja dan itu warna yang lain. Saya katakan padanya agar nge-keep dan akan saya bayar panjarnya. Saya
akan jemput setelah lebaran. Dia ngebolehin dan saya happy sekali pastinya. Oleh si teman dia menyarankan untuk menunggu
ronde selanjutnya saja. Dia akan me-readykan
kembali dress itu beberapa warna sesuai dengan permintaan pasar.
Tidak
menunggu berganti hari, dia membalas chat saya lagi. Mengatakan kalau supplier sudah centang satu. Chat tidak
dibalas lagi dan dia bisa memastikan stok setelah lebaran. Begitu pun dengan
gamis dari merek seperti kota di Turki yang menjadi favorit saya. Dia juga harus
menunggu sampai usai lebaran. Bulan Mei, gals!
Selama
ini saya memang lebih suka berbelanja online daripada offline. Meskipun
orang-orang mengingatkan akan kecewa, tapi saya tetap memilih berbelanja
online. Banyak juga yang mengatakan tidak akan sesuai dengan ekspektasi, tapi
tetap jawaban saya sama. Belanja online.
Saya
tidak suka berdesak-desakkan di toko. Diikuti terus oleh pramuniaga toko seolah
mau nyolong. Belum lagi pramuniaga yang ngotot bilang bagus biar saya beli.
Kalau saya bilang tidak suka, dia masih tetap ngotot saya harus beli. Ini juga pernah
kejadian.
Waktu
itu saya akan mencari dress untuk pesta nikahan sepupu dari suami. Kondisi saya
sedang hamil delapan bulan. Emak-emak tentu tahu betul bagaimana menyiksanya
menyusaikan body, model pakaian, dan seluruh
tek bengek fashion dalam kondisi hamil besar. Di antara sembilan baju yang saya
tes hanya dua yang pas. Awalnya pramuniaga berkata ada beberapa warna, setelah
saya pastikan, warna yang tersisa tidak pas ukuran.
Tentu
saja saya akhirnya menolak untuk membeli karena tidak sesuai. Si pramuniaga
kecewa, ngomel-ngomel mengarah ke marah. Dia bahkan bilang begini, “ini sudah
XXL, lho. Masa nggak muat? L saja kakak muat. Memangnya kakak segede apa?”
Waduh,
apa si kakak nggak melihat perut saya yang membuncit ini? Saya kesal, tapi
memutuskan membeli juga. Warna yang tidak saya suka karena si pramuniaga merong-merong. Ini salah satu alasan
saya lebih suka belanja online. Tidak ada yang mengikuti, tidak ada yang maksa,
dan saya bisa cus ke toko lain tanpa ada hati yang tersakiti.
Nah,
menjelang lebaran belanja online itu susah gampang. Terkadang model yang kita
pilihkan itu nggak sesuai dengan warna yang kita mau. Sudah model oke, warna
dan ukuran oke, justru harga yang bukan budget.
Kalau semuanya sudah oke, wah gampang banget. Tinggal menyesuaikan kondisi
saja. Berikut ini 5 (lima) tip untuk berbelanja di toko online sesuai dengan
pengalaman saya selama beberapa tahu terakhir.
Kenali Tokonya
Mengenal
performa toko sangat penting dalam berbelanja online. Termasuk melihat
testimoni pelanggan sebelumnya. Jangan tergoda dengan testi baik-baik saja.
Sebisa mungkin cari yang memberi komentar negatif. Performa toko sangat
menentukan kualitas yang ditawarkan oleh toko. Termasuk jika barang tidak
sesuai dengan ekspektasi dan kita akan mengembalikan barangnya.
Survei Harga Offline
Di
era digital ini, banyak toko-toko ecommerce juga memiliki toko offline juga.
Biasanya harga yang ditawarkan berbeda-beda. Ada yang lebih murah, ada yang
sama, bahkan ada yang menjual lebih mahal. Jika ada waktu, jauh-jauh hari sebelum
bulan Ramadan, tidak salah mengecek langsung ke toko offline. Bandingkan
harganya. Ketika memutuskan berbelanja di toko tersebut dengan cara online
sudah ada gambaran harga.
Belanja Di Official
Store
Selalu
belanja di official store untuk
menghindari produk tiruan, kualitas, dan pelayanan. Di toko resmi juga banyak
diskon dan tawaran lainnya. Performa toko resmi biasanya sudah sangat baik.
pelanggan sudah rebuying
berkali-kali. Apalagi menjelang lebaran, banyak diskon untuk follower. Baik itu diskon ongkir, harga,
dan lain-lain. Akan lebih baik bila ada harga pelanggan setia.
![]() |
[Photo: Pexels] |
Manfaatkan Voucher
Punya
banyak voucher di akun ecommerce? Manfaatkan! Menjelang lebaran banyak sekali
keuntungan memanfaatkan voucher. Bukan saja harga lebih murah dan mendapatkan
hemat beberapa puluh ribu, anggap saja potongan itu sebagai biaya lelah untuk
ke toko dan desak-desakan.
Belanja Tiga Minggu Sebelum
Lebaran
Ramadan
tahu 2022 ekspidisi di Indonesia mengalami overload.
Jadi, jangan tunggu dekat lebaran untuk berbelanja. Paling telat,
belanjalah tiga minggu sebelum lebaran untuk mengamankan baju baru untuk hari
raya. Itu pun bisa dijamin barangnya sampai semingguan sebelum lebaran atau
mepet-mepet takbir karena overload.
0 Komentar