Lebaran Hemat, THR Selamat

 Tunjangan Hari Raya (THR) cukup beken disebut-sebut selama bulan Ramadan. Khususnya bagi mereka yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan yang bekerja di perusahan multinasional. Tahun ini para ASN boleh bergembira hati karena THR diberikan dengan tambahan 50% tunjangan kinerja (tukin). Bisa dibayangkan bagaimana kalapnya pemegang uang ketika lebaran di depan mata.

[Photo: Pixels/Pixabays]

Tanpa THR pun pengeluaran menjelang lebaran ini sudah ngeri-ngeri sedap. Baju lebaran yang seolah tidak boleh absen dalam keluarga. Khususnya untuk anak-anak. Belum lagi ada saja dekorasi rumah yang wajib diganti seperti gorden, ambal, sofa, dan beberapa set perlengkapan kue. Rasanya semuanya butuh yang baru.

Bagaimana dengan pembayaran THR yang dibayar di sepuluh terakhir Ramadan? Ini kan waktu-waktu dimana semua di sekitar kita butuh dress up. Wah, rasanya nano-nano sekali. tetangga udah ganti, masa kita nggak? Begitu selalu pembenarannya. Atau ada yang lebih tidak bisa dihindari lagi, “hari baik, bulan baik, ada rezeki. Setahun sekali kenapa harus ditahan? Jangan sampai dikutuk tubuh karena tidak bersyukur.”

Wah, wah, kalimat-kalimat seperti ini penyemangat menguras rekening lebih dari apapun. Terkadang ketika belanja menjelang lebaran seringkali sampai lupa bahwa hidup tidak sampai bulan Syawal saja. Masih panjang sampai Ramadan tahun depan jika masih ada umur panjang.

Untuk mengantisipasi kebobolan jelang lebaran, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar THR selamat. Berikut ini adalah tip yang bisa dilakukan untuk berhemat menjelang lebaran dan menyelamatkan THR.

Buat Daftar Kebutuhan

Butuh tidak sama dengan keinginan. Keinginan bisa ditunda, tapi kebutuhan tidak. Buat daftar kebutuhan dari yang sangat primer sampai tersier, atau bahkan kalau tidak ada bisa dilupakan saja sampai kita benar-benar membutuhkannya. Misalnya saja seperti gorden baru, tidak butuh-butuh amat kalau dua tahun lalu baru ganti. Nggak perlu ikut tren kekinian dengan warna dan model gorden terbaru. Baju baru juga dimikian, kalau ada baju di dalam lemari baru satu-dua kali pakai, bukankah itu masih tergolong baju baru?

[Photo: Search By Google]


Alokasikan Dana

Tiap lebaran pasti ada pos yang harus dikeluarkan. Ada pos yang membengkak, ada pos yang biasa saja. Tidak mepet alias bukan kebutuhan primer. Nah, alokasikan dana dengan budget tertentu untuk pos tertentu demi menyelamatkan THR. Jika dipikir-pikir, tiap pos itu selalu saja kebutuhannya besar sekali tanpa harus ditanyakan berapa duit. Karena semakin banyak duit yang kita punya, semakin besar pula anggaran yang perlu diberikan. Menentukan jumlah tertentu sangat menolong agar tidak over budget.

Tranfer Ke Rekening Tabungan

Langsung transfer THR dengan jumlah tertentu ke rekening tabungan untuk menyelamatkan dan memudahkan pembagian ke pos-pos tertentu. Tanpa memisahkan THR ke tabungan, bisa dijamin hanya dalam sekali klik semua uang masuk langsung ludes.

Beli Emas Atau Benda Yang Bisa Diuangkan Kembali (Investasi)

Jangan takut kepepet. Itu saja kuncinya. Menjelang lebaran tentu ada kekhawatiran jika uang yang kita terima pasti akan ada kebutuhan khusus yang harus ditunaikan nantinya. Misalnya saja untuk uang jajan, biaya jalan-jalan, bahkan ada yang ingin mencoba staycation di hari raya. Boleh banget, tapi ingat untuk investasi walau sedikit dari THR dengan membeli emas atau benda-benda yang bisa diuangkan kembali. Tidak akan rugi, kok.

Jangan Tergiur Iklan Dagangan Di Media Sosial

Semakin dekat lebaran, semakin banyak iklan yang wara wiri di media sosial. Hati-hati tergoda dengan angka kurang seratus rupiah itu. Tahu kan kalau itu adalah trik marketing? Jadi, sebisa mungkin jangan bermedsos dulu setelah terima THR. Kebanyakan orang akan kaap lagi begitu menerima THR ya gara-gara medsos.

kalau dikaji lebih dalam lagi, sebenarnya menghemat uang THR itu sangat gampang, ya. Hal yang membuat berat adalah konsisten tidak pegang ponsel ketika THR keluar. Niat hati nggak keluar rumah agar agar THR selamat, tapi kecanggihan jual beli melalui ponsel pintar malah membuat THR nggak selamat. Padahal jika kita mengatur dan meniatkan lebaran hemat, THR bakalan selamat, kok.

Posting Komentar

0 Komentar