Puasa di rumah aja?
Sepertinya setiap tahun saya
melewati hari-hari berpuasa Cuma di dua tempat, kantor dan rumah. sekarang
berubah menjadi kampus dan rumah. jika tidad ada hal urgen yang dilakukan di kampus,
tentu saja rumah adalah tempat paling nyaman untuk melewatkan puasa. Apalagi
dengan kondisi Aceh yang sangat panas melebihi musim panas di bulan Juli.
Jelas, di rumah aja adalah solusi terbaik, kan?
Harusnya ini menjadi suatu
kebiasaan. Ketika pemerintah menghimbau agar berada di di rumah selama pandemi,
harusnya kita sudah terbiasa. Kenyataannya semakin dihimbau untuk tetap di
rumah aja, semakin besar pula dorongan untuk keluar rumah. Maunya keluar dan
jalan sana sini. Padahal tidak ada yang bisa dinikmati selain lengangnya jalan
dan panasnya cuaca.
![]() |
[Photo: Pexels] |
Oh, ya, suasana puasa di Aceh
berbeda dengan kebanyakan daerah lain. Di Aceh selama bulan Ramadhan dilarang
membuka toko makanan sebelum jam tiga sore. Ada juga yang curang membuka lapak
sebelum jam tiga sore, tapi bisa dipastikan yang begini akan mudah sekali
disamperin oleh polisi syariat.
Dalam lima tahun belakangan ini,
beberapa super market mulai beroperasi mulai pukul sebelas siang. Bagi oknum
yang tidak berpuasa juga semakin mudah mendapatkan makanan berupa rokok dan
sejenisnya. Jalanan juga mulai ramai, baik yang sekedar mutar-mutar atau memang
berburu sesuatu dilarang untuk orang-orang berpuasa.
Bagi yang harus tetap di rumah saja
karena berbagai alasan, banyak sekali hal yang bisa dilakukan untuk tetap
produktif. Seandainya selama ini cafe atau warung kopi adalah tempat strategis
untuk melahirkan ide-ide, selama bulan Ramadhan rumah bisa dijadikan tempat
yang sangat kondusif untuk berkarya. Mungkin hanya perlu mengubah sedikit dekor
ruangan yang sesuai dengan suasana hati saja agar bisa bekerja dengan aktif.
Itu pun jika kita sangat tergantung dengan suasana dalam melakukan sesuatu.
Menyelesaikan
Tugas
Bagi mahasiswa yang mengaku sibuk
selama bulan Ramadhan, tidak ada salahnya memanfaatkan waktu di rumah saja
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dosen. Tidak perlu dipaksa
dengan menyelesaikan semuanya sekaligus. Dicicil saja dan diberi jeda waktu
berapa lama harus dikerjakan sehingga tidak bosan dan dapat menikmati waktu
puasa di rumah aja dengan bahagia.
Menyicil
Skripsi
Nah, bagi yang sudah mahasiswa
semester akhir menyelesaikan skripsi di bulan Ramadhan adalah salah satu target
yang harus dicapai. Namanya bulan Ramadhan, berkah menyelesaikan skripsi sambil
berpuasa tentu akan memberikan hasil yang terbaik, bukan? Jadi, jangan jadikan
alasan berpuasa sebagai alasan skripsinya mandeg, ya.
Ngeblog
Ini yang saya suka selagi berada di
rumah saja selama bulan puasa. Mengisi konten blog. Bisa mengisi konten blog
dan membuat jadwal tayang untuk beberapa waktu penayangan memang luar biasa
menyenangkan. Apalagi di hari-hari biasa waktu di rumah saja akan tersita
dengan aktivitas lain. Bagi yang belum memiliki blog, selama puasa di rumah
saja merupakan waktu yang tepat untuk memulai ngeblog.
![]() |
[Photo: Pexels] |
Menulis
Artikel
Cari cuan dari menulis artikel juga
ide yang bagus. Siapa tahu beberapa artikel yang dipublikasikan oleh media
kredibel bisa dikumpulkan untuk membeli baju lebaran. Modalnya juga tidak
banyak, hanya bermodal ide dan keyakinan untuk menulis. Artikel selesai, kirim
ke media melalui email, kemudian tunggu konfirmasi. Dalam hal meraup cuan, kita
memang butuh kesabaran dan keberuntungan selain ide-ide yang up to date, ya.
Menulis
Novel
Kata siapa menulis novel untuk para
amatir tidak menghasilkan uang? Banyak sekali penulis-penulis pemula yang
menulis di platform dan ceritanya
dibaca banyak orang. Selain dibukukan, difilmkan, cerita-cerita itu juga bisa diuangkan
jika ada sistem lock cerita. Karena
setiap pembaca yang akan membaca akan unlock
cerita untuk membaca.
Belajar
Skill Digital
Era digital tapi gagap teknologi
digital? Sepertinya sudah bukan zamannya untuk gen Z. Selama bulan puasa dan
punya waktu lebih banyak di rumah aja, inilah kesempatan untuk meningkatkan skill digital. Belajar ilustrasi dan
dalami segala kecerdasan buatan yang dapat diunduh melalui playstore dengan gratis. Manfaatkan ponsel cerdas yang selalu setia
menemani selama 24 jam.
Jika berpikir semua hal itu membutuhkan fasilitas seperti laptop, kuota internet, dan lain-lain. Maka ubah kegiatan lain yang bisa dilakukan untuk tetap produktif di rumah aja. Banyak hal yang bisa dilakukan tanpa harus mengedepankan fasilitas. Produktif itu tidak melulu bergantung pada fasilitas. Bisa juga melakukan hal-hal lain seperti menyiapkan penganan lebaran, menjahit, berkebun di taman, dan membersihkan rumah.
Zaman sekarang, produktif dan semangat harus menjadi modal anak muda untuk menghadapi hidup yang lebih berarti. Jika sulit memulai di hari normal, maka aktiflah di bulan puasa agar terasa berkahnya.
0 Komentar