Annual plan? Ya, karena bulan Ramadan datangnya setahun sekali. Rencana ini pun ingin saya lakukan selama bulan Ramadan saja. Menurut saya, setelah mengalami pengamatan dengan mengeksprimenkan diri sendiri sebagai subjek da objek memang hanya bisa dituntaskan selama bulan Ramadan. Bukan berarti di hari-hari biasa tidak bisa. Bisa, kok. Akan tetapi kemantapan realisasinya sama sekali berbeda.
Apa
sebenarnya yang ingin saya lakukan selama bulan Ramadan? Ini tidak ada kaitannya
dengan kegiatan keagamaan seperti khatam qur’an, hafalan, dan lain-lain. Ini memang
agenda tahunan karena di keluarga kami memang ada keketatan dalam hal-hal yang
berkaitan dengan keagamaan. Ini soal lain, soal saya dan hobi saya. Tentang @oliverial_
Drafting and Blogging
Bagi
yang rajin singgah ke blog saya, tentu paham sekali bagaimana tidak
konsistennya saya dalam mengisi konten blog ini. Kesibukan yang menjadi-jadi
setiap harinya luar biasa menguras energi. Setiap hari saya menulis draft untuk
diwujudkan dalam celotehan di blog, tapi hasil akhirnya tetap mengendap
bertahun sampai basi. Tulisan tidak jadi, tempo pembayaran domain meningkat. Saya
kalah lagi dengan waktu.
![]() |
Halaman Oliverial untu artikel BPN Ramadan Challenge 2022. [Photo: Pribadi] |
Selama
bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mewujudkan apa yang disebut dengan
konsisten dalam ngeblog. Sejujurnya tantangan BPN Ramadan Challenge ini sangat membantu mewujudkan rencana besar
yang ingin saya lakukan. Jadinya saya mulai rajin menuliskan draft konten dan
memublikasikan di blog saya. Tiga tahun belakang, saya gagal. Tapi tahun ini
saya tidak mau gagal.
One Month Six Books
Sebagai
member komunitas literasi Gerakan One Week One Book, saya tidak
merasa aneh dengan tantangan ini. Kami terbiasa menantang diri kami sendiri
untuk menamatkan satu buku dalam satu minggu. Ini juga berlaku selama bulan
Ramadan. Namun dengan hanya melihat timbunan buku yang ingin saya baca, nyali
saya sudah terplintir. Empat buku satu bulan sepertinya masih biasa saja. Akan tetapi,
selama bulan Ramadan, saya ingin menamatkan enam judul buku dari negara
berbeda. Baik itu dibaca melalui buku fisik atau digital.
Nonton Drama
Ugh,
mungkin sebal membaca bagian ini. Serius! Saya ingin menamatkan sebanyak
mungkin drama yang sudah saya masukkan dalam watching list di platform
streaming drama saya. Bukan apa-apa, meskipun terlihat lebih banyak nonton
daripada menulis jurnal, sebenarnya saya tidak punya waktu untuk nonton. Saya menonton
drama jika sedang menyetrika atau insomnia kambuh.
Namun
sejak mengenal soal ekranisasi (adaptasi film dari buku), saya jadi keranjingan
nonton. Apalagi banyak sekali drama-drama beken yang diangkat dari buku-buku
favorit saya seperti Harry Potter, Hana
Yori Dango, The Moon That Embraces The Sun, Sungkyunkwan Scandal, Bridge To
Terabithia, dan lain-lain. Jadi, meluangkan waktu khusus untuk menamatkan
berbagai kisah yang diangkat ke dalam film bukanlah hal yang mudah untu saya. Itu
pula yang menantang saya untuk tetap mencoba menonton drama selama bulan
Ramadan.
Water Color Sketch
Menggambar
dengan cat air bukan lagi hal yang langka sekarang. Tidak mesti masuk ke kelas
lukis dengan biaya mahal, tapi cukup buka kanal YouTube atau instagram atau
Tiktok. Semua yang kita butuhkan ada di sana. Rencana ini juga sudah lama
sekali ada di benak saya. Serius belajar menggambar dengan cat air, tapi
begitulah ceritanya. Hari-hari saya terdistraksi dengan kegiatan lain yang
membuat saya menunda keinginan ini.
Saya
pikir bulan Ramadan waktu yang tepat untuk mewujudkan keinginan ini. belajar
dari hal yang biasa lakukan, kemudian berakhir dengan belajar serius. Syukur-syukur
kalau hobi ini bisa menjadi bisnis. Setidaknya saya sempat membuat pembatas
buku selama sebulan penuh.
Back To Kitchen
Ada
beberapa resep yang saya kumpulkan dari teman-teman selama di Beijing yang
ingin saya coba. Saya juga ingin mencoba resep-resep yang menarik minat saya di
YouTube. Sebutlah resep-resep yang dibagikan oleh Devina Hermawan di kanal
YouTubenya. Nah, selama ini saya selalu gagal meluangkan waktu untuk mencoba
resep-resep tersebut.
![]() |
[Photo: Pexels] |
Namanya
lagi hectic, makan dengan lauk yang
dimasak sekedarnya saja. Selama masih bisa diterima perut, tentu saya tidak
keberatan mengulang masakan yang sama setiap hari. Selama bulan Ramadan adalah
momen yang tepat untuk mencoba semua resep dengan panduan YouTube Devina
Hermawan dan Farah Quinn ini. Sekaligus menyiapkan hidangan berbuka, kan?
Beberes Ala KonMarie
Aduduh,
ini yang paling sulit dari yang tersulit. Bagaimana tidak, setiap hari barang
di rumah bertambah dan saya sayang membuangnya. Sedangkan konsep pertama Konmarie
adalah membuang barang. Separuh isi lemari saya sudah berpindah tangan kepada
yang lebih tahu memanfaatkan pakaian-pakaian.
Pakaian
yang saya lepas untuk donasi itu juga sangat super layak pakai. Seringkali baru
dua kali pakai, kemudian mulai tidak pas di badan atau saya tidak mau pakai
lagi karena samaan dengan orang lain. Jadinya baju itu mendekam di lemari. Daripada
dipakai kecoak, saya memutuskan untuk mendonasikan saja. Banyak sekali
komunitas penerima donasi pakaian termasuk di kota kecil seperti Meulaboh.
Hal
paling berat yang ingin saya lepas adalah buku. Bahkan buku catatan kuliah yang
tidak pernah saya buka lagi pun sayang dibuang. Ini adalah tantangan berat
untuk beberes ala Konmarie, tetapi saya harus menyelesaikan misi ini sebelum
Idul Fitri tiba.
Selain
lima hal di atas, banyak sekali yang ingin saya lakukan. Namun saya merasa
waktu sekarang sudah sangat singkat. bangun tidur, masak, ibadah, beberes
sebentar, ke kampus, main dengan si bayi. Eh, tahunya udah malam dan tengah
malam saja. Alhasil sederet daftar to do
list tertunda bahkan tidak terlaksanakan dengan baik.
By the way, apakah
Anda merasakan hal yang sama dengan yang saya alami?
2 Komentar
Pengen ngerajut dan konsisten ngeblog Mba, tapi apalah daya saya ada 2 bocil dan banyak kerjaan lainya, jadi ngepost sesempetnya aja huhuhu ngerajut masih jadi wishlist dai dulu belum kesampaian :')
BalasHapusSama banget, Mbak. Saya juga punya bayi 11 bulan yang lagi aktif banget belajar hal baru. Ngepost sesempatnya adalah berkah tak terkira. Semangat buat kita, Mbak.
Hapus