Terjebak Cinta Partner di Athena

Pembatas buku novel Athena yang menarik.

Oh, tidak!

Saya nyaris melonjak kaget dari ranjang dan terjatuh ke lantai. Andai saja tidak ada kendali diri pada diri saya yang rapuh ini. Kehebohan kecil ini terjadi karena saya melihat buku setebal 280 halaman yang ditulis oleh Dyah Prameswari berhasil saya lahap dalam tiga hari. Setelah dipotong dengan aktivitas menjadi emak-emak pemula, merampungkan pekerjaan lainnya dan beristirahat dengan membaca buku berjudul “Athena” terbitan Gagas Media. Tepatnya sebuah novel. Buku Novel, kalau orang setempat menyebutnya.

Sudah lama sekali tidak menemukan sensai ikut hanyut dalam kisah para penulis lokal ataupun karya terjemahan dalam waktu singkat. Tepatnya setelah masuk kuliah dan menginjak semester enam, kebahagiaan membaca novel seperti lenyap. Terbang entah kemana. Tidak ada lagi resensi buku yang terupdate rutin di blog multiply (blog itu pun sudah tak berjejak sekarang).

Beberapa saat lalu, saya merasakan kesepian teramat dalam. berada jauh dari kota Banda Aceh, tidak ada teman-teman sejawat atau gank yang enak diajak diskusi dengan topik yang sama. Akhirnya membaca novel yang pernah menjadi hobi saya lakoni kembali.


Cover novel

Mulai dari membaca biografi hingga membaca kicauan di sosial media. Hal ini terus menerus menjadi rutinitas. Tidak banyak yang saya dapat. Bahkan membaca yang begitu menstimulasi pikiran saya sedikit negative ketika menghadapi sesuatu atau seseorang. Meskipun membaca novel tidak banyak manfaatnya bagi sebahagian orang, tapi cukup menghibur dan memberikan makna bagi saya.

Athena membuka jalan untuk mengenali kembali alur penulisan novel. Memberi inspirasi untuk menulis kembali cerita cinta. Ia juga membangkitkan kembali butir-butir rasa yang pernah hilang. Cocok untuk mengisi liburan.

Dyah menawarkan rasa sakit hati dan sisi feminine seorang wanita dalam karyanya. Tapi ia juga membuat saya penasaran dengan Athena.

Kenapa Athena?


Fasolada, greek dishes


Entahlah. Negara ini tidak pernah masuk list dalam catatan saya. Karena Dyah Prameswari ini, akhirnya saya jadi penasaran dengan Athena. Sebuah negara yang terkenal dengan mitologinya dan merupakan negara peradaban juga. Tempat-tempat mitologi yang dulunya hanya saya nikmati melalui film, seperti terbayang kembali ketika membaca.

Bahkan saya penasaran dengan kulinernya. Fasolada, hidangan yang dihidangkan oleh Freya karena menolong anaknya yang hampir ketahuan mencuri roti.
Di akhir cerita, anak keinginan untuk mendapatkan sebuket bunga mawar merah dari seseorang yang special.

Posting Komentar

0 Komentar